Covid-19 varian Delta telah membuat limbung banyak negara, termasuk Indonesia. Namun demikian, varian ini bukan mutasi yang terakhir.
- Bertambah 1.168 Orang, Positif Covid-19 Ibukota Tembus 88.174
- 6 Juta Bulk Vaksin Sinovac Tiba Di Indonesia
- Pelabelan Bahaya BPA Demi Kesehatan Masyarakat, Pakar: Di Berbagai Negara Penggunaan BPA Telah Dilarang
Untuk itu, ahli epidemiologi dan biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono meminta masyarakat semakin waspada terhadap bahaya Covid-19 dan mutasinya.
"Delta bukan yang terakhir, mutan-mutan baru yang lebih berbahaya akan hadir di tengah kita," kata Pandu melalui akun Twitter resminya, Senin (19/7).
Pandu menambahkan, varian Delta Covid-19 berdampak buruk pada penduduk yang belum divaksinasi.
Dia meminta pemerintah untuk terus menggenjot cakupan vaksinasi sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya pada wilayah lonjakan kasus tinggi.
"Perlu respon nasional pandemi yang strategis," demikian kata Pandu seperti yang dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- TNI AD Bangun RS Darurat Untuk Korban Gempa Dilengkapi Kamar Operasi Hingga Ruang ICU
- Tim Yankes Bergerak Pemprov Jatim Layani 9.996 Masyarakat Kepulauan Terpencil selama 2019-2023, Gubernur Khofifah: Upaya Penjangkauan Layanan Kesehatan
- Justin Bieber Derita Sindrom Ramsay Hunt, Berikut Penjelasan Pakar Unair