Peringati HUT RI, Desa Gambangan Lombakan Hias Kampung

Tampak kegiatan salah satu warga Gambangan/RMOLJatim.
Tampak kegiatan salah satu warga Gambangan/RMOLJatim.

Pandemi yang belum usai memaksa berbagai festival dan perlombaan di Bondowoso banyak ditunda bahkan dibatalkan.


Di desa Gambangan kecamatan Maesan kabupaten Bondowoso mempunyai cara tersendiri agar desa tersebut tetap meriah menjelang kemerdekaan Indonesia 17 Agustus nanti.

Disampaikan PJ Desa Gambangan, Imron Rosyadi, dirinya menggandeng seluruh perangkat desa hingga masyarakat untuk memeriahkan bulan kemerdekaan dengan menghias kampung.

"Acara ini akan dinilai dari beberapa aspek, seperti kebersihan dan kemeriahan kampung," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (12/8).

Lebih dari itu, Imron meminta semua perangkat desa untuk mendampingi masyarakat karena yang menjadi objek perlombaan semua gang yang ada di desa tersebut.

"Berhubung lombanya tiap gang, jadi ini tidak berpotensi menimbulkan kerumunan karena warga fokus di gang terdekat," sambungnya.

Ditambahkannya, lomba ini juga akan menilai untuk kategori perorangan bagi warga yang menghias di halaman rumah mereka.

" Untuk nominal tidak bisa kami paparkan, hanya saja akan diambil 3 pemenang," terangnya saat ditemui dikantornya.

Imron melanjutkan, acara ini pihaknya adakan demi menaikkan kembali jiwa gotong royong masyarakat terutama di pedesaan hal ini menjadi suatu yang sakral dan jarang ditemui di tempat lain.

"Terlebih menurut warga hampir 5 tahun terakhir hal semacam ini tak pernah dilaksankan," paparnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Imron mengaku masyarakat sangat antusias dan mulai menyibukkan diri dengan menghias gang serta halaman masing-masing.

Terlebih, ada salah satu dusun paling ujung yang awalnya tidak pernah mengibarkan bendera merah putih, kali ini juga sudah mengibarkan.

"Bahkan mereka juga antusias menggarap gapura bernuansa merah putih," tandasnya.

Tak hanya itu, PJ yang baru dua bulan menjabat ini juga menerima berbagai usulan warga terkait lomba lain untuk menyemarakkan kemerdekaan, namun beberapa diantaranya terpaksa ditolak. Seperti lomba menghias layangan dan lomba pelepasan burung dara.

"Untuk usulan terakhir kami tolak karena berpotensi kerumunan," akunya.

Terakhir, Imron mengaku hanya di desanya yang membuat gerakan menghias kampung tersebut.

"Intinya warga tidak lagi dibayangi bahaya Covid-19 dan paling penting tidak menimbulkan kerumunan," pungkasnya. 

Moh. Sofwen, warga sekitar menambahkan, dia sangat menyambut baik gebrakan yang dilakukan perangkat desa saat ini karena mampu mendorong masyarakat bergerak.

"Setidaknya warga mau bersama-sama menghias kampung, ini sebagai awalan," tuturnya.

Dia menambahkan, kegiatan seperti ini sangat jarang  diadakan selama ia berada di desa tersebut.

"Hampir tidak ada kegiatan melibatkan masyarakat dari pihak kepala desa sebelumnya," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news