Perkembangan dan pertumbuhan lembaga pendidikan di Kota Malang sangat luar biasa, terutama sekolah berbasis Islam. Semua elemen masyarakat diharapkan berperan aktif untuk menciptakan lembaga-lembaga pendidikan Islam lebih bermutu, berkualitas dan berdaya saing tinggi.
- Wali Kota Malang Berhasil Pimpin Panen Padi 8 Ton di Bumiayu Kota Malang
- Wujudkan Pusat Kuliner Nyaman, Wali Kota Malang Gercep Tata Tenant hingga Parkir
- Wali Kota Malang Launching Program Pasar Murah demi Keterjangkauan Sembako Jelang Lebaran 2025
Demikian dikatakan Wali Kota Malang H Sutiaji dalam kegiatan Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI di MIN 2 Kota Malang, Jalan Kemantren Nomor 26, Kecamatan Sukun, Kamis (10/3).
"Pekerjaan rumah kita saat ini adalah bagaimana sekolah-sekolah Islam ini tidak di nomor 2, 3 atau bahkan nomor 4 dan 5. Sehingga, nantinya lembaga Islam bisa melahirkan alumni sesuai harapan bersama," ujar H Sutiaji dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.
Menurut dia, untuk menciptakan lulusan yang berkualitas di lingkungan sederhana, dibutuhkan guru yang hebat.
"Tolak ukur perserta didik lebih baik, tidak hanya dilihat dari nilai akademiknya saja. Namun masih banyak hal yang menjadi indikator penilaian. Seperti moral, keimanan, ketakwaan dan keterampilan,” papar Sutiaji.
Sementara itu, Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama RI Prof Dr H Moh Isom, menyampaikan, bahwa selama ini lembaga pendidikan madrasah di Kota Malang menjadi ikonik di tingkat nasional.
"Prestasi yang diraih lembaga-lembaga pendidikan Islam Kota Malang begitu luar biasa. Sehingga lembaga pendidikan Islam tak lagi nomer 2 atau nomor 3. Bahkan saat ini, banyak daerah yang melakukan studi bandingnya ke Kota Malang," pungkasnya.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wali Kota Malang Berhasil Pimpin Panen Padi 8 Ton di Bumiayu Kota Malang
- Wujudkan Pusat Kuliner Nyaman, Wali Kota Malang Gercep Tata Tenant hingga Parkir
- Wali Kota Malang Launching Program Pasar Murah demi Keterjangkauan Sembako Jelang Lebaran 2025