Permintaan maaf yang disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI terus menjadi perbincangan publik. Tidak sedikit yang mengartikan pernyataan itu tanda negara kalah dari mafia minyak goreng.
- Ramadhan Datang, Ini Minuman Khas Buka Puasa Muslim Sudan
- Jika Pemerintah Sahkan KLB Demokrat Abal-abal, Jokowi Harus Bertanggungjawab
- AHY Umumkan Gerakan Kudeta Sebagai Penegasan Perang Terbuka
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu bahkan menyebut bahwa pernyataan itu sebagai tanda pemerintah sudah benar-benar di tangan para cukong.
“Pernyataan Pak Mendag bahwa beliau tidak kuat melawan mafia minyak goreng menjadi fakta bahwa pemerintahan sekarang betul-betul sudah di tangan para cukong kekuasaan,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Jumat (18/3).
Atas fakta ini, Said Didu hanya bisa berharap muncul tokoh yang berani tegas melawan dominasi para cukong di negeri ini.
“Semoga para tokoh dan pimpinan Parpol masih tersisa ruang di hatinya utk selamatkan NKRI dari para cukong,” tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Di hadapan Komisi VI DPR RI, Mendag Lutfi menyampaikan permohonan maaf karena pihaknya belum mampu menangani masalah minyak goreng.
Dia menduga salah satu penyebab kelangkaan minyak ini adalah ulah dari mafia dan spekulan yang mengambil keuntungan. Sehingga berbagai kebijakan yang diambil tidak efektif.
"Dengan permohonan maaf, Kementerian Perdagangan tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," ujarnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komplotan Mafia Migor Jangan Merasa Aman, Sewaktu-waktu Bisa Dijerat
- Kebijakan Jokowi Larang Ekspor CPO Dinilai Sebagai Langkah Jitu Atasi Kelangkaan
- Kejagung Didesak Usut Aktor Lain Dugaan Korupsi Ekspor CPO