Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa 'tak harus Prabowo' untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang, merupakan bagian dari keterbukaan Partai Gerinda.
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Prabowo Sudah Mendengar Tuntutan Purnawirawan TNI Copot Wapres Gibran
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia
"Itu pernyataan diplomatis Prabowo. Gerindra sangat terbuka bagi calon lain yang memang memiliki elektabilitas bagus untuk diusung," terang pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Fahrul Muzaqqi pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (2/6).
Menurut Fahrul, kecil kemungkinan Prabowo akan menjadi king maker. Mengingat saat ini dia masih layak untuk maju sebagai Capres paling potensial 2024.
"Prabowo masih layak maju (nyapres). Kecil kemungkinan dia tidak maju. Kecuali memang ada calon potensial lain yang elektabilitasnya tinggi," ujar Fahrul.
Karena itu Fahrul menganalisa, pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh selama lima jam di Nasdem Tower, Jakarta pada Rabu (1/6), sebenarnya bagian dari penjajakan yang biasa dilakukan banyak elit politik.
Bahkan sebelumnya Prabowo melakukan safari politik sejak Idulfitri dengan berkunjung ke pondok-pondok pesantren dan para kyai kharismatik Nahdlatul Ulama (NU).
"Pertemuan Prabowo dan Paloh bagian dari penjajakan. Bisa jadi kedua Parpol akan koalisi atau sebaliknya. Sebelum 2024, semua elit politik masih melakukan penjajakan termasuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sepertinya belum permanen," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Prabowo Sudah Mendengar Tuntutan Purnawirawan TNI Copot Wapres Gibran
- DMDI Dukung Rencana Prabowo Evakuasi Ribuan Warga Gaza ke Indonesia