Kendatipun bisnis busana masih terseok-seok akibat pandemi Covid-19 yang belum usai, tidak menyurutkan Pipik Juliana untuk mempertahankan usaha UMKM-nya.
- Siap-Siap! TPID Jombang Punya Strategi Jitu Lawan Inflasi
- DPMPTSP Madiun Yakin Tahun ini Penuhi Target Investasi 2,5 Triliun
- Pertamina Gandeng BRI Sosialisasikan Program Pertashop ke 5.000 Agen Brilink
Bahkan, owner PJ Clothing ini masih terus mendesain pakaian wanita bagi kalangan ibu-ibu muda, termasuk model busana muslim.
"Dibilang omset turun, ya pasti turun. Turunnya sampai 40 persen. Bahkan, mau fashion show, sudah dua kali tertunda karena PPKM yang mendadak. Tapi apa kita harus menyerah? Tidak. Intinya harus survive," kata Pipik, kepada Kantor Berita RMOLJatim, seusai melakukan sesi foto, Sabtu, (10/7).
"Sebab saya juga harus menghidupi para penjahit saya. Mereka harus bekerja. Kasihan kalau sampai tidak bisa bekerja," sambungnya.
Diakuinya, bertahan di tengah pandemi memang penuh tantangan. Perlu kreatifitas lebih untuk bisa menarik pembeli. Apalagi, busana yang dijual, harganya berkisar Rp.500.000.
Untuk menarik pembeli di musim pandemi, Pipik mencoba memadukan antara model busana dan warna masker.
"Jadi, karena ini musim pandemi, setiap pembelian produk, selalu kita kasih masker. Dan maskernya memang bukan sembarang masker. Warna masker, kita padukan dengan warna busana," sambungnya.
Tentu saja, masih kata Pipik, masker memang bukan satu-satunya faktor untuk menarik pembeli. Ada beberapa cara lain, misalkan memainkan harga promo, dan melakukan video live di Instragram. Terpenting, tidak menurunkan kualitas busana atau kain.
Selama pandemi yang sudah dua tahun berjalan, untuk melakukan promosi penjualan, Pipik cukup memainkan dari rumahnya sendiri di Jalan Teluk Sampit 55, Surabaya, dengan ponselnya.
"Seminggu kadang sekali atau dua kali, kita selalu main live di Instagram. Itu aja kuncinya. Ya, omset memang tidak bisa maksimal. Dulu sebulan bisa dapat 100 juta, sekarang pandemi cuma 50 juta," lanjutnya.
Oleh sebab itu, berkaca dari pengalaman selama dua tahun, ia mengingatkan agar para UMKM terus berkreasi dan saling memberi motivasi agar bisa bertahan secara ekonomi di masa pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Trichokompos, Upaya PJB Dongkrak Penjualan Petani Kopi Andungbiru
- Sandiaga Uno Ingin Bank Infaq Bermanfaat Lebih Luas
- Bank Jatim-Pengelola JIIPE Jalin Kerjasama untuk Perkuat Ekspansi Bisnis