Perpanjangan masa jabatan presiden bisa menjadi jalan bagi Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri di singgasana PDI Perjuangan.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai Megawati saat ini seperti membesarkan “anak macan” yang suatu saat bisa saja menerkam sang pemilik.
Menurutnya, jika perpanjangan masa jabatan presiden berhasil dilakukan, maka power yang dimiliki Presiden Joko Widodo bisa bertambah. Bukan hanya di lingkup pemerintahan, tapi juga di tataran partai banteng moncong putih.
Tidak menutup kemungkinan, sambungnya, perpanjangan itu juga bisa melenyapkan trah Soekarno di PDIP. Sebab, laju Puan Maharani untuk ikut dalam pilpres jadi tertunda dan lamanya waktu penundaan itu bisa menutup peluangnya.
“Pasti trah Soekarno akan lenyap dan akan digantikan oleh trah Jokowi? Apakah Megawati dan Soekarnois mau?" ujarnya, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/9).
Di satu sisi, Muslim Arbi menilai bahwa perpanjangan masa jabatan presiden juga bisa menjadi blunder bagi Jokowi. Sebab isu ini telah ditolak oleh rakyat dan juga PDIP.
“Karena Jokowi tetap sebagai petugas partai. Jadi apa mungkin dapat rampas kursi Megawati, siapa tahu?” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi