Pertamina mencatatkan rugi pada semester I tahun 2020 mencapai Rp 11,13 triliun. Hal ini mengingatkan kembali kebijakan Pertamina untuk menyewa beberapa gedung yang salah satunya milik Luhut Binsar Pandjaitan.
- Soal Kebakaran Plumpang, DPRD DKI: Yang Harus Paling Bertanggungjawab PT Pertamina
- KPK Naikkan Status Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Pembelian LNG di PT Pertamina
- Pertamina Makin Babak Belur dan Hancur Lebur, Erick Thohir Harus Segera Pecat Ahok
Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas 17 Agustus (Untag) Jakarta, Fernando Emas, Rabu (26/8).
"Sebagaimana kita ketahui Pertamina ada di bawah kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin LBP," kata Fernando Emas dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Fernando Emas kemudian mempertanyakan jiwa patriot Luhut Binsar Pandjaitan sebagai seorang mantan prajurit.
"Apakah kesungguhan LBP membangun negara ini masih ada? Sebagai mantan prajurit TNI seharusnya jiwa patriot itu masih ada yang dapat dilihat melalui kebijakan-kebijakan yang diambil oleh LBP melalui Kementerian Kemaritiman dan Investasi," tuturnya.
Kalau memang naluri bisnis LBP yang masih mendominasi kebijakan yang diambil, Fernando Emas menyarankan LBP sebaiknya mengambil sikap mundur dari jabatan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dijabat saat ini.
"Akan lebih leluasa bagi LBP kalau beliau langsung mengurusi perusahaannya dan tidak terlibat lagi dalam pemerintahan," ujarnya.
Dia yakin masih banyak yang siap menggantikan LBP tanpa ada konflik kepentingan terhadap perusahaan yang dimilikinya ataupun orang-orang disekitarnya.
"Seperti RR (Rizal Ramli) yang sebelumnya sempat menduduki posisi LBP sebelum nomenklaturnya berubah dari Kementerian Koordinator Kemaritiman. Namun saya ragu RR masih bersedia masuk Kabinetnya Jokowi," terang Fernando Emas.
Ditambahkan, pada masa sekarang ini, dimana pemerintah menghadapi persoalan yang sangat serius, semua para pejabat pemerintahan harus mengesampingkan kepentingan pribadi.
"Saat ini negara kita sedang "perang" mari masing-masing pihak menunjukkan jiwa patriot yang mau berkorban untuk kepentingan bangsa," demikian Fernando Emas.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BBM Euro 5 Bisa Pangkas Subsidi Energi Hingga Rp 50 Triliun
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dilanjutkan, Luhut: Sudah Deal dengan China
- SBY Tidak Kaget Jokowi Beri Banyak Tugas ke Luhut