LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR) hadiahi pisang mentah dan karbit ke Bawaslu kota Madiun. Hadiah tersebut sebagai bentuk sindiran terhadap komisioner Bawaslu terpilih yang dirasa belum matang benar terkait masalah pemilu.
- Habib Ali Pengasuh Ponpes Riyadlus Sholihin Probolinggo Ajak Warga Coblos AMIN
- Pemerintah Diminta Tidak Gegabah Cabut Moratorium PMI ke Arab Saudi
- Antisipasi Kecurangan di Pilgub Jatim, Ini yang Dipersiapkan PDI Perjuangan
"Saya memandang komisioner di Bawaslu Kota Madiun ini belum matang semua. Karena mereka belum berpengalaman pada bidang bidang kepemiluan kok menjadi komisioner Bawaslu," kata koordinator LSM Wahana Kedaulatan Rakyat (WKR) Budi Santoso, Rabu (23/8).
Budi menambahkan, keresahan masyarakat mendengar kabar informasi bahwa terpilihnya komisioner Bawaslu ini karena adanya rekomendasi, kolusi dan titipan mendekati kenyataan.
"Keresahan masyarakat mendengar kabar burung bahwa menjadi komisioner di Bawaslu ini dengan adanya rekomendasi, kolusi dan titipan titipan itu mendekati kenyataan dan benar adanya. Karena itu saya memberikan hadiah simbolis terhadap Bawaslu pisang mentah dan karbit," tuturnya.
Budi merasa pesimis terhadap kinerja komisioner Bawaslu yang baru dilantik. Karena belum mempunyai pengalaman yang cukup sehingga dikuatirkan kinerja Bawaslu kota Madiun tidak efektif dan efisien. Budi menyayangkan kinerja tim seleksi yang dianggap hanya meloloskan tanpa memperhitungkan kapasitas dan akibatnya.
"Saya pesimis sama kinerja komisioner saat ini mereka ini kan belum pada berpengalaman kan, gak bisa saya bayangkan nanti kalau mereka harus koordinasi dengan pihak pihak lain. Nanti akibatnya kinerja gak maksimal, gak efektif, gak maksimal. Ini juga buat tim seleksi yang hanya meloloskan saja tanpa pertimbangan akibatnya nanti," tegas budi.
Mendapat hadiah pisang mentah dan karbit, Ketua Bawaslu Kota Madiun berjanji akan segera akan mensosialisasikan ke masyarakat terkait unsur pimpinan Bawaslu maupun latar belakangnya bersama komisioner yang lain. Hal di atas belum terlaksana dikarenakan masih baru dia hari dilantik dan tahapan Pemilu sedang jalan dan maraton, sehingga Bawaslu mempunyai skala prioritas kerja sendiri,mengingat jumlah SDM terbatas.
"Karena kami baru dilantik per 19 Agustus kemarin, jadi informasi data pribadi sebenarnya akan di upload melalui website. Mengingat ini baru hari kedua kami disini, dan tahapan Pemilu sedang jalan dan maraton, jadi kami memiliki skala prioritas, mengingat jumlah SDM kami terbatas," ujar Wahyu.
Sesuai amanat UU lanjut Wahyu, tugas Bawaslu adalah memantau, dan melakukan pengawasan terhadap seluruh tahapan Kepemiluan. Baik Pemilu serentak 14 Februari 2024 maupun Pilkada pada November 2024.
Disatu sisi pihaknya juga akan menjalin koordinasi dengan stakeholder terkait. Utamanya menyangkut netralitas Polri, TNI maupun ASN di Kota Madiun.
"Untuk netralitas ASN, kami akan koordinasikan dengan inspektorat, kalau Polri ke Propam dan kalau TNI ke Polisi Militer. Karena netralitas itu harus dan wajib," pungkasnya.
Informasi yang diperoleh, sebelum ke Bawaslu kota Madiun, LSM WKR sempat mendatangi kantor KPU kota Madiun untuk memberikan boneka yang berada didalam sangkar burung kepada Ketua KPU, Wisnu Wardhana. Hadiah itu sebagai simbol agar KPU tidak menjadi boneka yang dibelenggu oleh kepentingan tertentu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Temukan Pelanggaran, Bawaslu Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang di TPS 10 Kelurahan Taman Kota Madiun
- Salah Satu Komisioner KPU Madiun Dilaporkan Karena Masih Tercatat Sebagai Pengurus DPC Parpol
- Gara-gara Pengajian Kyai Anwar Zahid, Paslon MADIUN Dilaporkan ke Bawaslu