Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso secara rutin menyuplai air bersih ke wilayah yang rentan kesulitan air bersih atau kekeringan.
- Setelah 25 Tahun Akhirnya Teraliri Air PDAM, Warga Keputih Tegal Baru Gelar Tasyakuran
- Launching Pembangunan SPAM Singosari, Gubernur Khofifah Pastikan 525 KK di Lima Desa Dapatkan Jaringan Layanan Air Bersih
- Teraliri Air bersih, Warga Gunung Kidul: Indonesia Semakin Maju Bersama Prabowo
Dikatakan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Mahfud Junaidi bahwa pihaknya telah memetakan setidaknya ada 22 desa di kabupaten Bondowoso yang masuk wilayah rawan kekeringan.
Dijelaskan bahwa beberapa titik rawan kekeringan tersebut sudah mendapatkan surat keputusan (SK) Bupati Bondowoso.
"Sudah dimulai bulan kemarin, untuk bulan ini ada 40 titik tersebar di 10 kecamatan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Untuk air bersih layak minum yang akan didistribusikan kata Mahfud, semuanya didapatkan melalui kerjasama dengan PDAM Bondowoso.
"Untuk volume dan banyaknya suplai air bersih, tergantung jumlah warga di titik tersebut," tambahnya.
Untuk jumlah titik rawan kekeringan tersebut, setiap tahunnya dilakukan pendataan secara berkelanjutan agar bisa dilakukan upaya lain selain suplai air bersih.
"Tidak hanya distribusi air bersih, kami juga upayakan membuat sumur bor," tandasnya.
Mahfud menyebut sumur bor menjadi salah satu usulan pihaknya untuk titik-titik rawan kekeringan untuk diadakan sumur bor, yang semuanya pastinya disesuaikan kemampuan anggaran daerah.
"Tahun ini sudah kami buat satu sumur bor, tahun depan (2024) kami harap bisa lebih dari sekarang," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Suwandy Firdaus Janji Bantu Warga Sampang Agung Atasi Masalah Sampah dan Kekeringan
- Sebanyak 53 Desa di Kabupaten Lamongan Alami Kekeringan
- Kekeringan Parah Landa Jatim, Ribuan Hektare Padi Puso