Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot
Irianto. Ketersediaan jagung, menjadi fokus pembicaraan keduanya.
Pembahasan
itu dirasa penting karena Khofifah mendapat keluhan dari para peternak
ayam petelur terutama di Blitar yang merasa kesulitan mendapatkan akses
jagung. Dimana 50 persen bahan pakan ternak ayam petelur adalah jagung.
\"Nah,
beliau ingin memberikan kita antisipasi lebih dini, bahwa kalau
sekarang ini segera tanam jagung, maka kemungkinan kelangkaan yang
terjadi pada tahun lalu itu bisa diselesaikan,\" kata Khofifah dikutip
Kantor Berita , Selasa (12/3).
Gubernur
perempuan pertama di Jatim ini menuturkan, untuk menanam jagung
tersebut, pihak Dirjen Tanaman Pangan akan menyiapkan dan menyediakan
bibit atau benihnya.
Mempercepat
proses tanam tersebut, Khofifah mengaku, malam nanti dirinya akan
mengkoordinasikan dengan para Bupati di Madura dan LMDH (Lembaga
Masyarakat Desa Hutan) agar sama-sama bisa melakukan pemetaan.
\"Sebetulnya berapa area yang bisa disiapkan untuk tanam jagung,\" ujarnya.
Jagung
ini, kata Khofifah, masa petiknya sampai 90 hari, sehingga kalau bisa
ditanam bulan Maret, Khofifah berharap pada bulan Juli sudah bisa panen.
\"Sehingga
saudara kita para peternak ayam petelur tidak akan kesulitan mencari
jagung yang itu 50 persen bahan pakan ayam petelur,\" jelasnya.
Khofifah
juga mengaku akan mengajak Dirjen Tanaman Pangan untuk menemani pada
saat berkoordinasi dengan petani yang membutuhkan benih. Dan diharapkan,
pada minggu depan itu benihnya sudah bisa disuplai ke seluruh
masyarakat para petani jagung.
\"Dan
untuk LMDH ini saya memang ingin secara spesifik memberikan support
kepada mereka, supaya pensejahteraan saudara kita di Lembaga Masyarakat
Desa Hutan juga bisa lebih dipercepat penyejahteraannya,\" tandasnya.
Sementara
itu, Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto memaparkan, jagung
dibutuhkan ditanam dari 1 Januari sampai 31 Desember. Artinya, kata
Gatot, sepanjang tahun harus menanam jagung, karena kebutuhan yang
sangat besar, penggunaannya juga sangat diversified.
\"Artinya
apa? Jawa Timur memang dia surplus, tapi Jawa Timur nyanggah daerah
lain yang minus. Kalau ini ketarik, harganya naik, begitu harga naik,
hasil ternak naik, dan itu dorong inflasi,\" terangnya.
Untuk
itu, agar tidak menjadi faktor inflasi, pihaknya berupaya menjaga
produktifitas tanaman jagung di Jawa Timur. Yang juga mempengaruhi
produk turunannya, seperti harga ayam maupun telur.
\"Kami
mohon bantuan Bu Gubernur, supanya Bupati yang punya LMDH, selagi musim
hujan malah banjir, airnya basah, segera ditanam. Dengan tanam maka 100
hari panen jagung tersuplay dengan baik,\" harapnya.
Ditanya perihal jumlah benih atau bibit jagung yang akan diberikan, Gatot menyebut berapapun permintaan Jatim akan dipenuhi.
\"Pokoknya
apa yang diminta Jawa Timur kita berikan. Karena Jawa Timur rajanya
jagung, rajanya ternak, rajanya padi, rajanya kedelai, tinggal sekarang
Ibu Gubernur menyetrika, kemudian mendorong, mengakselerasi Bupati dan
dinas-dinas bekerja lebih cepat,\" paparnya.
\"Karena
tradisi selama ini Kalau bekerja itu Oktober November Desember, loh
Januari sampai September ngapain aja. Jadi saya ingin musim hujan di
Januari Februari Maret sampai April di push, nanti kalau udah selesai,
kita perbaiki lagi, kita ajukan kegiatan untuk periode berikutnya,\"
pungkasnya.[bdp]" itemprop="headline"/>
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot
Irianto. Ketersediaan jagung, menjadi fokus pembicaraan keduanya.
Pembahasan
itu dirasa penting karena Khofifah mendapat keluhan dari para peternak
ayam petelur terutama di Blitar yang merasa kesulitan mendapatkan akses
jagung. Dimana 50 persen bahan pakan ternak ayam petelur adalah jagung.
\"Nah,
beliau ingin memberikan kita antisipasi lebih dini, bahwa kalau
sekarang ini segera tanam jagung, maka kemungkinan kelangkaan yang
terjadi pada tahun lalu itu bisa diselesaikan,\" kata Khofifah dikutip
Kantor Berita , Selasa (12/3).
Gubernur
perempuan pertama di Jatim ini menuturkan, untuk menanam jagung
tersebut, pihak Dirjen Tanaman Pangan akan menyiapkan dan menyediakan
bibit atau benihnya.
Mempercepat
proses tanam tersebut, Khofifah mengaku, malam nanti dirinya akan
mengkoordinasikan dengan para Bupati di Madura dan LMDH (Lembaga
Masyarakat Desa Hutan) agar sama-sama bisa melakukan pemetaan.
\"Sebetulnya berapa area yang bisa disiapkan untuk tanam jagung,\" ujarnya.
Jagung
ini, kata Khofifah, masa petiknya sampai 90 hari, sehingga kalau bisa
ditanam bulan Maret, Khofifah berharap pada bulan Juli sudah bisa panen.
\"Sehingga
saudara kita para peternak ayam petelur tidak akan kesulitan mencari
jagung yang itu 50 persen bahan pakan ayam petelur,\" jelasnya.
Khofifah
juga mengaku akan mengajak Dirjen Tanaman Pangan untuk menemani pada
saat berkoordinasi dengan petani yang membutuhkan benih. Dan diharapkan,
pada minggu depan itu benihnya sudah bisa disuplai ke seluruh
masyarakat para petani jagung.
\"Dan
untuk LMDH ini saya memang ingin secara spesifik memberikan support
kepada mereka, supaya pensejahteraan saudara kita di Lembaga Masyarakat
Desa Hutan juga bisa lebih dipercepat penyejahteraannya,\" tandasnya.
Sementara
itu, Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto memaparkan, jagung
dibutuhkan ditanam dari 1 Januari sampai 31 Desember. Artinya, kata
Gatot, sepanjang tahun harus menanam jagung, karena kebutuhan yang
sangat besar, penggunaannya juga sangat diversified.
\"Artinya
apa? Jawa Timur memang dia surplus, tapi Jawa Timur nyanggah daerah
lain yang minus. Kalau ini ketarik, harganya naik, begitu harga naik,
hasil ternak naik, dan itu dorong inflasi,\" terangnya.
Untuk
itu, agar tidak menjadi faktor inflasi, pihaknya berupaya menjaga
produktifitas tanaman jagung di Jawa Timur. Yang juga mempengaruhi
produk turunannya, seperti harga ayam maupun telur.
\"Kami
mohon bantuan Bu Gubernur, supanya Bupati yang punya LMDH, selagi musim
hujan malah banjir, airnya basah, segera ditanam. Dengan tanam maka 100
hari panen jagung tersuplay dengan baik,\" harapnya.
Ditanya perihal jumlah benih atau bibit jagung yang akan diberikan, Gatot menyebut berapapun permintaan Jatim akan dipenuhi.
\"Pokoknya
apa yang diminta Jawa Timur kita berikan. Karena Jawa Timur rajanya
jagung, rajanya ternak, rajanya padi, rajanya kedelai, tinggal sekarang
Ibu Gubernur menyetrika, kemudian mendorong, mengakselerasi Bupati dan
dinas-dinas bekerja lebih cepat,\" paparnya.
\"Karena
tradisi selama ini Kalau bekerja itu Oktober November Desember, loh
Januari sampai September ngapain aja. Jadi saya ingin musim hujan di
Januari Februari Maret sampai April di push, nanti kalau udah selesai,
kita perbaiki lagi, kita ajukan kegiatan untuk periode berikutnya,\"
pungkasnya.[bdp]" itemprop="description"/>
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot
Irianto. Ketersediaan jagung, menjadi fokus pembicaraan keduanya.
Pembahasan
itu dirasa penting karena Khofifah mendapat keluhan dari para peternak
ayam petelur terutama di Blitar yang merasa kesulitan mendapatkan akses
jagung. Dimana 50 persen bahan pakan ternak ayam petelur adalah jagung.
\"Nah,
beliau ingin memberikan kita antisipasi lebih dini, bahwa kalau
sekarang ini segera tanam jagung, maka kemungkinan kelangkaan yang
terjadi pada tahun lalu itu bisa diselesaikan,\" kata Khofifah dikutip
Kantor Berita , Selasa (12/3).
Gubernur
perempuan pertama di Jatim ini menuturkan, untuk menanam jagung
tersebut, pihak Dirjen Tanaman Pangan akan menyiapkan dan menyediakan
bibit atau benihnya.
Mempercepat
proses tanam tersebut, Khofifah mengaku, malam nanti dirinya akan
mengkoordinasikan dengan para Bupati di Madura dan LMDH (Lembaga
Masyarakat Desa Hutan) agar sama-sama bisa melakukan pemetaan.
\"Sebetulnya berapa area yang bisa disiapkan untuk tanam jagung,\" ujarnya.
Jagung
ini, kata Khofifah, masa petiknya sampai 90 hari, sehingga kalau bisa
ditanam bulan Maret, Khofifah berharap pada bulan Juli sudah bisa panen.
\"Sehingga
saudara kita para peternak ayam petelur tidak akan kesulitan mencari
jagung yang itu 50 persen bahan pakan ayam petelur,\" jelasnya.
Khofifah
juga mengaku akan mengajak Dirjen Tanaman Pangan untuk menemani pada
saat berkoordinasi dengan petani yang membutuhkan benih. Dan diharapkan,
pada minggu depan itu benihnya sudah bisa disuplai ke seluruh
masyarakat para petani jagung.
\"Dan
untuk LMDH ini saya memang ingin secara spesifik memberikan support
kepada mereka, supaya pensejahteraan saudara kita di Lembaga Masyarakat
Desa Hutan juga bisa lebih dipercepat penyejahteraannya,\" tandasnya.
Sementara
itu, Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto memaparkan, jagung
dibutuhkan ditanam dari 1 Januari sampai 31 Desember. Artinya, kata
Gatot, sepanjang tahun harus menanam jagung, karena kebutuhan yang
sangat besar, penggunaannya juga sangat diversified.
\"Artinya
apa? Jawa Timur memang dia surplus, tapi Jawa Timur nyanggah daerah
lain yang minus. Kalau ini ketarik, harganya naik, begitu harga naik,
hasil ternak naik, dan itu dorong inflasi,\" terangnya.
Untuk
itu, agar tidak menjadi faktor inflasi, pihaknya berupaya menjaga
produktifitas tanaman jagung di Jawa Timur. Yang juga mempengaruhi
produk turunannya, seperti harga ayam maupun telur.
\"Kami
mohon bantuan Bu Gubernur, supanya Bupati yang punya LMDH, selagi musim
hujan malah banjir, airnya basah, segera ditanam. Dengan tanam maka 100
hari panen jagung tersuplay dengan baik,\" harapnya.
Ditanya perihal jumlah benih atau bibit jagung yang akan diberikan, Gatot menyebut berapapun permintaan Jatim akan dipenuhi.
\"Pokoknya
apa yang diminta Jawa Timur kita berikan. Karena Jawa Timur rajanya
jagung, rajanya ternak, rajanya padi, rajanya kedelai, tinggal sekarang
Ibu Gubernur menyetrika, kemudian mendorong, mengakselerasi Bupati dan
dinas-dinas bekerja lebih cepat,\" paparnya.
\"Karena
tradisi selama ini Kalau bekerja itu Oktober November Desember, loh
Januari sampai September ngapain aja. Jadi saya ingin musim hujan di
Januari Februari Maret sampai April di push, nanti kalau udah selesai,
kita perbaiki lagi, kita ajukan kegiatan untuk periode berikutnya,\"
pungkasnya.[bdp]"/>
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot
Irianto. Ketersediaan jagung, menjadi fokus pembicaraan keduanya.
Pembahasan
itu dirasa penting karena Khofifah mendapat keluhan dari para peternak
ayam petelur terutama di Blitar yang merasa kesulitan mendapatkan akses
jagung. Dimana 50 persen bahan pakan ternak ayam petelur adalah jagung.
\"Nah,
beliau ingin memberikan kita antisipasi lebih dini, bahwa kalau
sekarang ini segera tanam jagung, maka kemungkinan kelangkaan yang
terjadi pada tahun lalu itu bisa diselesaikan,\" kata Khofifah dikutip
Kantor Berita , Selasa (12/3).
Gubernur
perempuan pertama di Jatim ini menuturkan, untuk menanam jagung
tersebut, pihak Dirjen Tanaman Pangan akan menyiapkan dan menyediakan
bibit atau benihnya.
Mempercepat
proses tanam tersebut, Khofifah mengaku, malam nanti dirinya akan
mengkoordinasikan dengan para Bupati di Madura dan LMDH (Lembaga
Masyarakat Desa Hutan) agar sama-sama bisa melakukan pemetaan.
\"Sebetulnya berapa area yang bisa disiapkan untuk tanam jagung,\" ujarnya.
Jagung
ini, kata Khofifah, masa petiknya sampai 90 hari, sehingga kalau bisa
ditanam bulan Maret, Khofifah berharap pada bulan Juli sudah bisa panen.
\"Sehingga
saudara kita para peternak ayam petelur tidak akan kesulitan mencari
jagung yang itu 50 persen bahan pakan ayam petelur,\" jelasnya.
Khofifah
juga mengaku akan mengajak Dirjen Tanaman Pangan untuk menemani pada
saat berkoordinasi dengan petani yang membutuhkan benih. Dan diharapkan,
pada minggu depan itu benihnya sudah bisa disuplai ke seluruh
masyarakat para petani jagung.
\"Dan
untuk LMDH ini saya memang ingin secara spesifik memberikan support
kepada mereka, supaya pensejahteraan saudara kita di Lembaga Masyarakat
Desa Hutan juga bisa lebih dipercepat penyejahteraannya,\" tandasnya.
Sementara
itu, Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto memaparkan, jagung
dibutuhkan ditanam dari 1 Januari sampai 31 Desember. Artinya, kata
Gatot, sepanjang tahun harus menanam jagung, karena kebutuhan yang
sangat besar, penggunaannya juga sangat diversified.
\"Artinya
apa? Jawa Timur memang dia surplus, tapi Jawa Timur nyanggah daerah
lain yang minus. Kalau ini ketarik, harganya naik, begitu harga naik,
hasil ternak naik, dan itu dorong inflasi,\" terangnya.
Untuk
itu, agar tidak menjadi faktor inflasi, pihaknya berupaya menjaga
produktifitas tanaman jagung di Jawa Timur. Yang juga mempengaruhi
produk turunannya, seperti harga ayam maupun telur.
\"Kami
mohon bantuan Bu Gubernur, supanya Bupati yang punya LMDH, selagi musim
hujan malah banjir, airnya basah, segera ditanam. Dengan tanam maka 100
hari panen jagung tersuplay dengan baik,\" harapnya.
Ditanya perihal jumlah benih atau bibit jagung yang akan diberikan, Gatot menyebut berapapun permintaan Jatim akan dipenuhi.
\"Pokoknya
apa yang diminta Jawa Timur kita berikan. Karena Jawa Timur rajanya
jagung, rajanya ternak, rajanya padi, rajanya kedelai, tinggal sekarang
Ibu Gubernur menyetrika, kemudian mendorong, mengakselerasi Bupati dan
dinas-dinas bekerja lebih cepat,\" paparnya.
\"Karena
tradisi selama ini Kalau bekerja itu Oktober November Desember, loh
Januari sampai September ngapain aja. Jadi saya ingin musim hujan di
Januari Februari Maret sampai April di push, nanti kalau udah selesai,
kita perbaiki lagi, kita ajukan kegiatan untuk periode berikutnya,\"
pungkasnya.[bdp]"/>
Skip to content
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot
Irianto. Ketersediaan jagung, menjadi fokus pembicaraan keduanya.
Pembahasan
itu dirasa penting karena Khofifah mendapat keluhan dari para peternak
ayam petelur terutama di Blitar yang merasa kesulitan mendapatkan akses
jagung. Dimana 50 persen bahan pakan ternak ayam petelur adalah jagung.
"Nah,
beliau ingin memberikan kita antisipasi lebih dini, bahwa kalau
sekarang ini segera tanam jagung, maka kemungkinan kelangkaan yang
terjadi pada tahun lalu itu bisa diselesaikan," kata Khofifah dikutip
Kantor Berita , Selasa (12/3).
Gubernur
perempuan pertama di Jatim ini menuturkan, untuk menanam jagung
tersebut, pihak Dirjen Tanaman Pangan akan menyiapkan dan menyediakan
bibit atau benihnya.
Mempercepat
proses tanam tersebut, Khofifah mengaku, malam nanti dirinya akan
mengkoordinasikan dengan para Bupati di Madura dan LMDH (Lembaga
Masyarakat Desa Hutan) agar sama-sama bisa melakukan pemetaan.
"Sebetulnya berapa area yang bisa disiapkan untuk tanam jagung," ujarnya.
Jagung
ini, kata Khofifah, masa petiknya sampai 90 hari, sehingga kalau bisa
ditanam bulan Maret, Khofifah berharap pada bulan Juli sudah bisa panen.
"Sehingga
saudara kita para peternak ayam petelur tidak akan kesulitan mencari
jagung yang itu 50 persen bahan pakan ayam petelur," jelasnya.
Khofifah
juga mengaku akan mengajak Dirjen Tanaman Pangan untuk menemani pada
saat berkoordinasi dengan petani yang membutuhkan benih. Dan diharapkan,
pada minggu depan itu benihnya sudah bisa disuplai ke seluruh
masyarakat para petani jagung.
"Dan
untuk LMDH ini saya memang ingin secara spesifik memberikan support
kepada mereka, supaya pensejahteraan saudara kita di Lembaga Masyarakat
Desa Hutan juga bisa lebih dipercepat penyejahteraannya," tandasnya.
Sementara
itu, Dirjen Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto memaparkan, jagung
dibutuhkan ditanam dari 1 Januari sampai 31 Desember. Artinya, kata
Gatot, sepanjang tahun harus menanam jagung, karena kebutuhan yang
sangat besar, penggunaannya juga sangat diversified.
"Artinya
apa? Jawa Timur memang dia surplus, tapi Jawa Timur nyanggah daerah
lain yang minus. Kalau ini ketarik, harganya naik, begitu harga naik,
hasil ternak naik, dan itu dorong inflasi," terangnya.
Untuk
itu, agar tidak menjadi faktor inflasi, pihaknya berupaya menjaga
produktifitas tanaman jagung di Jawa Timur. Yang juga mempengaruhi
produk turunannya, seperti harga ayam maupun telur.
"Kami
mohon bantuan Bu Gubernur, supanya Bupati yang punya LMDH, selagi musim
hujan malah banjir, airnya basah, segera ditanam. Dengan tanam maka 100
hari panen jagung tersuplay dengan baik," harapnya.
Ditanya perihal jumlah benih atau bibit jagung yang akan diberikan, Gatot menyebut berapapun permintaan Jatim akan dipenuhi.
"Pokoknya
apa yang diminta Jawa Timur kita berikan. Karena Jawa Timur rajanya
jagung, rajanya ternak, rajanya padi, rajanya kedelai, tinggal sekarang
Ibu Gubernur menyetrika, kemudian mendorong, mengakselerasi Bupati dan
dinas-dinas bekerja lebih cepat," paparnya.
"Karena
tradisi selama ini Kalau bekerja itu Oktober November Desember, loh
Januari sampai September ngapain aja. Jadi saya ingin musim hujan di
Januari Februari Maret sampai April di push, nanti kalau udah selesai,
kita perbaiki lagi, kita ajukan kegiatan untuk periode berikutnya,"
pungkasnya.[bdp]