Meningkatkan kualitas dan populasi hewan ternak, peternak kambing dan domba di Banyuwangi dilatih membuat pakan ternak fermentasi atau silase. Selain dapat mengurangi bau kotoran pada hewan ternak, ini juga menjadi solusi ketersediaan pakan di kala kemarau.
- Capaian Vaksinasi Bondowoso Rendah, Nasim Khan Gandeng NU Bantu Capaian Herd Imunity.
- Bersama Forkopimda Tinjau 3 Gereja, Wali Kota Eri: Semoga Surabaya Tetap Guyub dan Rukun
- Penuhi Kebutuhan Warga, GGN Jatim Sediakan 500 Paket Telur dalam Bazar Murah
Di sela kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di desa Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengunjungi pelatihan pembuatan silase di salah satu peternakan domba, Selasa (7/8/2024). Terdapat lima kelompok peternak yang mengikuti pelatihan tersebut.
Memasuki peternakan tersebut tidak tercium bau khas domba/kambing yang orang Jawa menyebutnya prengus. Padahal di peternakan kelompok Among Tani tersebut terdapat puluhan domba.
"Kandangnya tidak berbau seperti peternakan pada umumnya. Dombanya juga terlihat bersih dan gemuk," kata Ipuk, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (7/8).
Salah satu keunggulan menggunakan pakan silase, mengurangi bau pada hewan ternak. Dengan silase penyerapan asupan ke dalam tubuh hewan ternak dapat lebih maksimal, sehingga kotoran tidak berbau.
Silase merupakan pakan hijauan ternak seperti tebon jagung, rumput gajah, dan jerami yang difermentasi. Dengan penyimpanan yang benar Silase bisa tahan hingga dua tahun, sehingga peternak tidak kekurangan pakan terutama di musim kemarau.
"Ini bisa menjadi solusi peternak untuk memastikan ketersediaan pakan yang berkualitas dan terjangkau," kata Ipuk usai melihat proses pembuatan silase.
"Dengan pelatihan ini, harapannya para peternak bisa menyediakan pakan yang berkualitas bagi hewan ternaknya, sehingga populasi ternak di Banyuwangi semakin bertambah, baik dari kualitas maupun kuantitasnya," jelas Ipuk.
Dalam kesempatan Ipuk juga menyerahkan sejumlah bantuan. Masing-masing kelompok mendapatkan bantuan berupa 5 ekor domba, satu unit mesin chopper, dan 7 kwintal pakan ternak konsentrat.
Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan, penggunaan silase lebih menguntungkan para peternak.
Silase dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif bagi hewan ternak ruminansia. Seperti kambing, domba dan sapi, sehingga petani tidak harus bergantung pada pakan rumput segar.
“Terlebih saat musim kemarau. Peternak tidak perlu khawatir bakal kekurangan pakan karena mereka bisa membuat Silase," ujar Arief.
Kabid Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertan Pangan Banyuwangi, Abdurrazak, Pakan silase, mengatakan silas memiliki kandungan protein lebih tinggi dibandingkan rumput segar, sehingga lebih menyehatkan dan membuat ternak lebih cepat gemuk.
Pembuatan silase juga mudah dan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar dan limbah pertanian.
"Bahan-bahan tersebut dipotong kecil-kecil menggunakan alat pemotong (chopper), tambahkan bakteri, kemudian disimpan dalam kondisi anaerob (kedap udara). Tunggu 14 hari silase sudah siap digunakan," kata Rozak. (Adv)
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang