Peternak di Ngawi Diminta Waspada Wabah PMK, Jika Ada Gejala Hubungi Petugas

Bonadi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi.
Bonadi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi.

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi bergerak cepat untuk mencegah meluasnya paparan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Mengingat sesuai data sampai Selasa, (21/6) kemarin sedikitnya 326 ekor sapi terkena wabah PMK.


"Dengan adanya wabah PMK para peternak harus ekstra waspada. Jika ada gejala menunjukan adanya penyakit silahkan menghubungi petugas penyelia khususnya dokter hewan," terang Bonadi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, Rabu, (22/6).

Dikutip kantor berita RMOL Jatim tandas Bonadi, pihaknya bersama instansi terkait maupun petugas kepolisian terus memantau lalu-lintas hewan ternak di sejumlah titik di Ngawi. Hal itu untuk mencegah makin masifnya paparan PMK menyerang hewan ternak.

Dan lainya, ketika ada indikasi penyakit menyerang hewan ternak apabila kepengen langsung ditangani segera via telpon melalui call center 08123407876. Demikian juga para peternak maupun pedagang hewan ternak diimbau untuk tidak panik dengan wabah PMK. 

"Namun, harus tetap waspada dan melakukan upaya antisipasi. Termasuk menjaga kebersihan kandang ternak," ulas Bonadi.

Penekanan kepada para peternak tersebut pungkas Bonadi, tidak lepas dari kejadian di Desa Majasem masuk Kecamatan Kendal. Dimana salah seorang peternak mengalami kerugian ratusan juta setelah puluhan ekor ternaknya terserang PMK.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news