PHRI: Pemerintah Belum Pro Pariwisata

RMOLBanten. Uang pajak dari hotel dan restoran sebesar Rp850 miliar setiap tahunnya yang masuk ke kas APBD seluruh daerah tingkat dua di Banten, tidak berbanding lurus dengan sarana dan prasarana pariwisata yang ada di Banten.


Demikian disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Banten, Ahmad Sari Alam usai memberikan santunan anak yatim di salah satu restoran di Cilegon, belum lama ini.

Menurutnya, jika 10 persen saja uang yang berasal dari pajak sektor pariwisata digunakan untuk mendukung sarana dan prasarana objek wisata, maka secara perlahan akan ada perbaikan dari sisi penataan destinasi.

"Ya saya melihat belum maksimal peran pemerintah dalam mendukung kepariwisataan ini. Terutama untuk meningkatkan daya tarik bagi wisatawan mancanegara," katanya.

Ia mengatakan, saat ini penduduk Indonesia sekitar 275 juta jiwa, jika dari jumlah penduduk tersebut 2 persen saja berkunjung ke Banten, itu akan memberikan dampak positif bagi kemajuan pariwisata Banten.

"Peran masyarakat sekitar objek wisata juga sangat penting, ini untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan. Nah peran pemerintah perlu hadir di situ," tambahnya.

Masih menurut Ahmad, PHRI Banten juga meminta para pengelola desinasi wisata untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan bagi wisatawan, terutama pada momen yang paling dekat, yaitu libur panjang Idul Fitri 1439 Hijriyah.

"Para pengelola hotel dan objek wisata bisa berpartisipasi bersama, agar wisatawan merasa nyaman, aman dan mereka ingin kembali ke Banten untuk berwisata," jelasnya.

Libur panjang lebaran tahun ini, lanjut dia, bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat dengan banyaknya kunjungan wisatawan. Mengingat objek wisata yang paling diminati saat libur lebaran itu adalah wisata pantai.

Menurutnya, dari sisi infrastruktur jalan di Banten sudah lebih baik, sehingga bisa mendukung terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Banten. Namun demikian, masih perlu dioptimalkan dari infrastruktur pendukung lainnya, seperti lampu penerangan jalan umum (PJU) dan juga pelayanan lain.

"Destinasi di Banten tinggal dirapihkan saja. Peran pemerintah juga perlu dioptimalkan. Yang terpenting lagi kata dia, pemerintah kabupaten dan kota harus rajin melakukan pembinaan dan monitoring terhadap rumah makan maupun tempat kuliner lainnya yang ada dikawasan wisata Anyer-Cinangka dan sekitarnya," paparnya.[mor]

 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news