Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten Probolinggo, akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran dengan membawa empat ribu massa untuk mengepung Kantor Bupati Probolinggo.
- Pengunjung dan PKL Resah, Sekelompok Orang Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan
- Tragedi Cemburu Buta: Didik Bunuh Istri Usai Temukan Dugaan Perselingkuhan di Media Sosial
- Muslimat NU Probolinggo Soroti Rencana Lumajang Ambil Air dari Ronggojalu: Harus Dikaji Ulang
Aksi kepung kantor Bupati Probolinggo ini, rencananya akan dilakukan pada Senin, 18 Oktober 2021, sekitar pukul 9.00 WIB.
"Untuk surat pemberitahuannya sudah kita serahkan ke pihak kepolisian (Polres Probolinggo)," jelas Ketua Apdesi Kabupaten Probolinggo, Hasanuddin pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (14/10).
Menurutnya, demonstrasi yang akan dilakukan itu terkait tahapan Pilkades yang tak kunjung dimulai oleh pemerintah Setempat. Sikap tersebut diambil Apdesi lantaran Pemerintah setempat telah melebihi batas waktu yang diberikan untuk menanggapi surat desakan yang dikirimkan sebelumnya.
"Surat yang kita (Apdesi) kirim ke Pemkab Probolinggo, belum mendapat respon. Sehingga kami sepakat jika akan melakukan aksi,” ujarnya.
Hasan mengatakan jika langkah demonstrasi diambil lantaran pihaknya belum menemukan kejelasan pelaksanaan Pilkades tahap II. Saat, ini pihaknya sedang membicarakan konsep teknis untuk demonstrasi.
Untuk masa sendiri masih kata Hasan, jika laporan dari anggota Apdesinya akan mengerahkan masa dari 24 Kecamatan.
"Jadi di 24 kecamatan ini, para anggota Apdesi siap mengirimkan masa," ujarnya.
Hasan menambahkan, aksi yang akan dilakukan dalam waktu dekat tersebut untuk mendesak pemerintah agar segera menyelesaikan Peraturan Bupati (Perbup) tentan pilkades.
"Juga, agar pemerintah segara melakukan tahapan Pilkades ini," pungkasnya.
Kantor Bupati Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman Kota Kraksaan/RMOLJatim
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengunjung dan PKL Resah, Sekelompok Orang Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan
- Tragedi Cemburu Buta: Didik Bunuh Istri Usai Temukan Dugaan Perselingkuhan di Media Sosial
- Muslimat NU Probolinggo Soroti Rencana Lumajang Ambil Air dari Ronggojalu: Harus Dikaji Ulang