Seiring bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju yang akan mengusung Prabowo Subianto, Pilpres 2024 disebut menjadi ajang pertarungan para mantan presiden.
- KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo di Kasus Skandal Korupsi e-KTP
- Usai Hasto Ditahan, KPK Didesak Usut Skandal Korupsi E-KTP Ganjar
- Paslon 2 Deklarasi Menang Satu Putaran, Ganjar: Kita Belum, Tunggu Dulu
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turut hadir saat Partai Demokrat memberikan dukungan kepada Prabowo di Hambalang, menjadi pertanda bahwa Presiden keenam RI itu akan ikut masuk gelanggang pilpres.
Sementara di sisi lain, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri sudah lebih dulu mengumumkan jagoan. Melalui PDI Perjuangan yang dipimpinnya, Megawati mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Kini, kata pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, hanya tinggal Presiden Joko Widodo yang belum menentukan sikap.
“Bu Mega jelas ke Ganjar, Pak SBY baru dengar informasi sudah ke Pak Prabowo, Pak Jokowi ke mana? Pak Jokowi ke Mas Anies aja gimana?” tutur pria yang akrab disapa Hensat itu lewat video yang diunggah di TikTok, Selasa (19/9).
Namun demikian, Hensat yang juga merupakan jurubicara Anies Baswedan tidak menampik bahwa ucapannya itu sebatas harapan. Sebab mengharapkan Presiden Joko Widodo untuk netral juga merupakan hal yang terbilang mengada-ada.
“Hah netral? (Ini) lebih ngarep lagi, orang Pak Jokowi-nya udah bilang dia mau cawe-cawe, kok ngarep netral,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- SBY Puji Keputusan Prabowo Pilih Jalan Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump
- SBY Dukung Langkah Prabowo Hadapi Tarif Dagang AS
- Mempertemukan Megawati Dengan Jokowi Sama Sulitnya Seperti SBY Dulu