Partai Golkar masih konsisten mempertahakan kader internal untuk disodorkan dalam koalisi partai dalam Pilkada Surabaya 2020.
- Gandeng IGI dan BPSDM Jatim, BPBD Gelar TOT SPAB Perdana untuk Para Guru di Jatim
- Komnas HAM Minta Penyelenggara Pemilu Tidak Tutup Mata Potensi Konflik 2024
- Sejumlah Relawan Prabowo-Gibran di Malang Bermunculan dan Siap Menangkan di Pilpres 2024
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Surabaya, Arief Fathoni yang menyebutkan tetap mendorong KH Zahrul Azhar Asaad atau yang akrab dipanggil Gus Hans.
"Katakanlah kita koalisi dengan kursi partai yang jumlahnya sama belum punya kandidat calon, ya kita sodorkan Gus Hans untuk menjadi calon Walikota. Tinggal bagaimana mencari Wakil Walikotanya," tegas Arief Fathoni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (31/1).
Menurut politisi muda ini, keputusan untuk teguh mengusung kader partai sendiri tentunya sesuai dengan amanah DPP Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas).
"Pertama akan memperioritaskan kader baik di tingkat Pengurus Provinsi, DPP maupun DPD. Sesuai amanat Munas pusat," kata Tony sapaan akrabnya.
Terkait kemungkinan mahar politik dalam menentukan koalisi partai dan calon yang diusung, Tony menyampaikan bukan budaya partainya.
Karena itu, ia menegaskan dalam menentukan calon tentunya mengedepankan sosok yang layak jual dan punya kapasitas memimpin Surabaya kedepan.
"Ya tentunya calon yang benar-benar punya integritas dan layak jual," jelasnya.
Saat ini, proses penjaringan calon walikota dan wakil walikota, DPD Partai Golkar Surabaya mengerucut pada tiga nama. Diantaranya muncul nama Machfud Arifin dan Gus Hans.
"Selain Gus Hans ada nama MA (Machfud Arifin) dan satunya masih kita sembunyikan non kader," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Relawan Tapal Kuda Dukung Khofifah Pimpin Jatim Dua Periode
- Cak Imin Cerita Awal Ditawari Surya Paloh Jadi Cawapres Anies
- KPU Jatim Gelar Pelatihan Kehumasan dan Protokol, Perkuat Peran Pelayanan Penyelenggara Pemilu