Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Arief Moelya Edie mengutuk tindak perkelahian yang berujung pada kekerasan hingga kematian. Namun, Ia menegaskan saat ini tidak ada lagi peristiwa carok, melainkan kasus pembunuhan.
- Pameran Naskah Kuno Warnai Haul Akbar Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur Khofifah: Ini Komitmen Menjaga dan Menghargai Keilmuan Ulama Nusantara
- Jelang Haul Akbar Satu Abad Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur Khofifah: Beliau Ulama Besar Inspirator Lahirnya NU, Organisasi Islam Terbesar Di Dunia
- SKK Migas dan PHE WMO Salurkan Bantuan untuk Nelayan dan Korban Banjir di Bangkalan
Hal itu disampaikan Arief saat menemui warga Desa Langkap Kecamatan Buneh, di aula Rumah Dinas Bupati, Senin (13/11/2023).
Arief berpesan agar para awak media tidak menulis perkelahian dengan istilah carok. Menurutnya, perlu dibedakan antara carok dengan peristiwa perkelahian yang berakibat terbunuhnya seseorang.
Menurut Arief, perbedaan antara keduanya terletak pada motif dan tujuan di balik tindakan tersebut. Permasalahan yang memicu carok umumnya terkait dengan pelecehan harga diri seseorang.
"Bukan. Carok bukan itu. Perkelahian saja jangan ditulis dengan carok," ujar Arief kepada para awak media yang meliput acara audiensi itu.
Ketua Umum LSM PAKIS, Abdurrahman Tohir, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga mengungkapkan pandangannya yang sejalan dengan Pj Bupati Arief.
Menurutnya, saat ini tidak ada lagi carok, melainkan lebih sering terjadi perkelahian yang berujung pada pembunuhan tanpa ada keterkaitan dengan tradisi tertentu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pameran Naskah Kuno Warnai Haul Akbar Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur Khofifah: Ini Komitmen Menjaga dan Menghargai Keilmuan Ulama Nusantara
- Jelang Haul Akbar Satu Abad Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur Khofifah: Beliau Ulama Besar Inspirator Lahirnya NU, Organisasi Islam Terbesar Di Dunia
- SKK Migas dan PHE WMO Salurkan Bantuan untuk Nelayan dan Korban Banjir di Bangkalan