Pj Wali Kota Iwan Kurniawan Ingin Wujudkan Kota Malang Bebas dari Anak Putus Sekolah

Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan/Ist
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan/Ist

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyatakan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama dalam kepemimpinannya.


Ia memiliki keinginan untuk menciptakan Kota Malang yang bebas dari anak putus sekolah dan memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. 

Demikian dia sampaikan saat menjadi pembicara sekaligus membuka acara Sosialisasi PATS (Penanganan Anak Tidak Sekolah) dan Penandatanganan Komitmen Lintas Sektor di salah satu Hotel Kota Malang, Rabu (2/10).

Acara itu diikuti 475 peserta dari 18 lintas sektor dengan didampingi Asisten Administrasi Pemerintahan, Kepala Disdikbud Kota Malang, Camat, dan perwakilan Perangkat Daerah. 

"Tidak boleh lagi ada anak tidak sekolah di Kota Malang, ini yang perlu saya tekankan. Jangka pendeknya jumlah ini harus turun sampai akhir 2024, nanti jangka panjangnya harus bisa sampai zero (nol persen)," ungkapnya. 

Pada kesempatan tersebut, Iwan juga mengatakan pentingnya peningkatan derajat pendidikan dalam mendukung pembangunan suatu daerah, khususnya Kota Malang. 

Selain itu, pendidikan adalah amanat undang-undang dan merupakan salah satu hak warga negara yang harus dipenuhi oleh pemerintah atau negara.

"Pendidikan punya hubungan tegak lurus dengan pembangunan, artinya semakin baik tingkat pendidikan maka potensinya akan semakin besar mendukung pembangunan, demikian sebaliknya," paparnya.

"Karena itulah, ini (pendidikan) menjadi amanat undang-undang, dan salah satu hak warga negara, harus mendapat pendidikan, dan wajib mengikuti pendidikan, ini poin nya, maka acara ini tidak saja seremonial tapi harus ada dampak yang nyata," imbuhnya. 

Saat ini, kata Iwan ada 5.655 anak di Kota Malang yang tidak sekolah. Jumlah itu terdiri dari 1.875 drop out, 1.271 anak tidak melanjutkan sekolah, dan 2.595 anak tidak pernah sekolah.

"Maka dari itu, Pemerintah Kota Malang akan terus berupaya menyediakan layanan pendidikan sebaik mungkin. Beberapa program yang sudah berjalan diharapkan mampu memberikan dampak simultan bagi iklim pendidikan di Kota Malang. Intervensi terus kita lakukan, starting poin nya mandatory spending, ini rumahnya. Kita juga mengupayakan perbaikan gedung sekolah agar sarana nya representatif, ini semua jadi satu kesatuan untuk meningkatkan derajat pendidikan di Kota Malang," tandasnya. 

Dalam mendukung kebijakan Pemkot Malang mengentaskan anak tidak sekolah di Kota Malang, Iwan mengharapkan keterlibatan berbagai pihak.

"Sudah semestinya Pemerintah hadir, karena tidak ada satu orang tua pun yang ingin anaknya tidak sekolah atau putus sekolah. Dengan adanya Satgas ini, saya harap komitmen untuk bersama-sama mengawal program yang positif. Ada 18 lintas sektor yang hadir, saya yakin dan optimis jumlah ini terus turun dan sesuai dengan target yang kita inginkan bersama sampai nol persen. Nanti akan kita sosialisasikan dan kita akan identifikasi sebab dan alasannya," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news