PKB Ngadu ke Polda Jatim Ada Oknum NU Bakal Kacaukan Muktamar di Bali

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Sejumlah pengurus Dewan Perwakilan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Jawa Timur mendatangi Gedung Direktorat Intelijen dan Keamanan Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kamis, 22 Agustus 2024.


Kedatangan mereka untuk mengadukan bahwa ada sekelompok orang yang diduga akan mengacaukan dan membuat rusuh Muktamar PKB di kawasan Nusa Dua, Bali pada 24-25 Agustus 2024, esok.

"Pertama kita melaporkan bahwa akan ada kegiatan yang formal, konstitusional, resmi DPP PKB se Indonesia mukamar di Bali. Kedua dengan kondisi faktual di lapangan melihat bahwa ada upaya provokatif yang dilakukan oknum, oleh sekelompok orang yang mengarah pada kegaduhan, kekacauan, kerusuhan dan ada arah untuk menggagalkan pelaksanaan muktamar pkb ini. maka kita dpw pkb jatim hadir ke polda intinha adalah meminta agar polda mengambil tindakan preventif dan represif manakala terjadi indikasi yang saya sebutkan," kata Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah di hadapan awak media.

Anik menyebut, kelompok perusuh dan pengacau Muktamar PKB diduga berasal dari elemen Nahdlatul Ulama (NU).

"Kita melihat oknum dari NU yang saya melihat ada beberapa yang melakukan satu di antaranya mengumpulkan massa banyak untuk apel kesetiaan yang digelar di Bali. Undangannya yang viral itu akan ada 100 ribu orang dari berbagai wilayah terutama Jatim dan Jateng," lanjutnya.

Bukan itu saja, perempuan yang saat ini menduduki posisi sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim ini juga menyampaikan bila pihaknya menangkap sinyal ada gerakan yang hendak menggelar muktamar tandingan PKB.

"Ada juga gerakan yang mengajak membentuk kepengurusan baru dan semacam membuat muktamar tandingan kira-kita kaya begitu," ucap dia.

Dari indikasi itulah kemudian pihaknya mendatangi Polda Jatim. Agar kepolisian bisa melakukan langkah antisipatif terhadap tindakan intimidatif dan upaya-upaya provokatif itu.

"Maka kita DPW PKB Jatim hadir ke polda intinya adalah meminta agar Polda Jatim mengambil tindakan preventif dan represif manakala terjadi indikasi yang saya sebutkan," tutupnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news