PKL Sentra Kuliner Geruduk Pemkab Jombang Desak Tindak Tegas Pedagang Bandel

Unjuk rasa PKL depan kantor Pemkab Jombang/RMOLJatim
Unjuk rasa PKL depan kantor Pemkab Jombang/RMOLJatim

Puluhan pedagang kaki lima SWK (Sentra Wisata Kuliner) dan Forum Masyarakat Rembug Jombang (FRMJ) mendesak Satpol PP agar tegas dalam menertibkan pedagang bandel yang berjualan di zona merah.


Karena ketidaktegasan pimpinan Satpol PP itu, mereka meminta Kasatpol Thompson untuk mundur dari jabatannya.

Hal itu disuarakan masa aksi saat mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang di jalan Wahid Hasyim, Rabu 23 April 2025.

Diketahui zona merah yang diatur dalam Peraturan Daerah itu yakni di sekitar Alun-alun Jombang, Jalan Gubernur Suryo (Gub Sur), dan sekitar Jalan Ahmad Dahlan.

Kordinator Aksi PKL SWK dan FRMJ, Joko Fattah Rochim menyebut aksinya hari ini berurusan dengan Satpol PP Jombang yang dinilai lembek dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda).

"Aksi kami ini berurusan dengan Satpol PP selaku penegak Perda. Dalam hal ini pemerintah sudah menyediakan relokasi bagi pedagang di Jalan Ahmad Dahlan, Sentra Wisata Kuliner. Itu semestinya sudah ditata dari ex pedagang Alun-alun, Jalan Diponegoro dan Jalan Ahmad Dahlan dulu," ujar Fatah, dikutip RMOLJatim.

Cak Fatah, demikian kerab dipanggil ini menjelaskan jika para pedagang yang kini berada di Sentra Wisata Kuliner Jombang adalah pedagang yang dulunya ditempatkan di Jalan dr. Soetomo di masa covid-19 dan sudah tidak ada dikotomi pedagang Ahmad Dahlan maupun Alun-alun.

Namun dalam kenyataannya, lanjut ia, masih saja pedagang ada yang bandel dan tetap berjualan di luar area Sentra Kuliner Jombang. Padahal Pemkab sudah menyediakan lahan relokasi khusus bagi para pedagang.

"Kemudian Pemkab sudah menyediakan lahan yang sekarang menjadi Sentra Kuliner Jombang. Para pedagang yang sebelumnya berjualan di Jalan dr. Soetomo ini kemudian direlokasi ke Sentra Kuliner Jombang," ujarnya.

Pihaknya juga mengungkapkan jika semua pedagang sudah terdaftar di Sentra Wisata Kuliner. Dan ada sekitar 300 pedagang lebih yang terdaftar.

"Kemudian karena tidak ada komitmen Satpol PP, ada pedagang yang kembali berdagang di sekitar Alun-alun, ada pedagang lama ada juga pedagang baru," katanya melanjutkan.

Fattah menyebut pedagang di Sentra Kuliner Jombang hanya butuh ketegasan Satpol PP. Agar pedagang tidak kembali berjualan dan membuka cabang baru di jalur zona merah tersebut.

"Disini kami butuh ketegasan dari Satpol PP, area alun-alun Jombang itu masuk zona merah artinya tidak boleh ada yang berjualan, ternyata ada pedagang yang kembali berjualan lagi tapi Satpol PP tidak pernah melakukan penindakan," ungkapnya.

Fatah membeberkan jika ada sekitar puluhan pedagang yang kembali berjualan di sekitar alun-alun, ada pula pedagang yang sudah terdaftar di Sentra Kuliner, bahkan membuka cabang dan berjualan di sekitar Alun-alun dan tidak di Sentra Kuliner.

"Kami ingin Satpol PP tegas mengenakkan Perda, kalau tidak bisa menindak lebih baik Kepala Satpol PP Jombang turun saja dari jabatan," tandasnya.

Sementara, usai menemui massa aksi, Sekda Agus Purnomo mengatakan bahwa dalam pertemuan itu ada masukan dari teman-teman PKL dan FRMJ terkait dengan keberadaan pedagang yang ada di sekitar alun-alun, Jalan Gub Sur dan Jalan Ahmad Dahlan untuk segera ditertibkan.

Disamping itu, Pemkab juga sudah merelokasi atau memberikan lahan dan fasilitas di Sentra Kuliner untuk dimanfaatkan secara maksimal.

"Karena ada masukan, maka kami akan segera melakukan penertiban dan pemasangan stiker imbauan bagi pedagang yang bandel dan masih berjualan di sekitar alun-alun, jalan Gub Sur maupun di sekitar Jalan Ahmad Dahlan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi adanya kucing-kucingan antara pedagang dan Satpol PP, ia menekankan agar ada penindakan tegas bilaperlu dengan mengangkut rombong yang digunakan jualan.

"Satpol PP kami perintahkan untuk melakukan tindakan terhadap pedagang yang bandel. Karena itu masuk zona merah untuk pedagang. KKami tindak tegas, dan akan kami angkut rombongnya bagi yang bandel dan tetap berjualan," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news