Kekuatan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) berpotensi terkondisikan solid karena PKS dan Demokrat sulit terpisah meski nantinya calon wakil presiden Anies Baswedan bukanlah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Share Holder Agreement, Bank Jatim Tanda Tangani PKS Dengan Bank NTB Syariah
- Fraksi PKS DPRD Jatim Ajukan 10 Catatan Kritis Terkait Raperda Petrogas Jatim Utama
Bahkan, andai terpisah bisa saja gagal usung kandidat Capres, untuk itu siapapun Cawapres yang akan dipilih oleh KPP kemungkinan soliditas itu tetap terbangun.
Demikian analisa Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/7).
Menurut Dedi, beberapa nama yang beredar menjadi bakal cawapres seperti Khofifah dan Yenny Wahid akan tetap kesulitan masuk menjadi kandidat kuat pendamping Anies. Sebab, secara elektoral, Yenny dan juga Khofifah jauh tertinggal dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jika tokoh di luar tidak miliki daya ungkit signifikan, tentu akan kembali pada AHY," demikian pendapat Dedi.
Lebih lanjut, Dedi berpendapat, jika yang menjadi argumen dua tokoh seperti Yenny Wahid dan Khofifah didorong menjadi cawapres Anies, maka bisa disandingkan dengan data survei hasil tidak terbukti.
"Klaim dua tokoh perempuan NU itu bisa menarik suara NU atau suara loyalis Gusdur, setidaknya sampai hari ini dalam survei tidak terbukti," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Milad ke-23 PKS Momentum Pertegas Komitmen Mengabdi Hingga Akhir
- Menko Infrastruktur AHY Kunjungi PSEL Benowo, Apresiasi Pengolahan Sampah Jadi Listrik
- Demokrat Resmi Punya Dewan Pakar yang Dipimpin Andi Mallarangeng