PKS Mencatat Jaring Pengaman Sosial Kaum Ibu Masih Lemah di 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin/Net
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin/Net

Catatan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin yang genap dua tahun, yakni persoalan angka kematian ibu (AKI) melahirkan dan angka kematian bayi (AKB) lahir. 


Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS, Diah Nurwitasari dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/10).

Menurut Diah, angka AKI dan AKB belum dapat memenuhi target SDGs di 2030. Pada 2020 AKI Indonesia masih 230 per 100 ribu kelahiran, jauh dari target MDGs (tujuan pembangunan milenium) sebesar 102. Demikian dengan AKB yang mencapi 21 per 100 ribu kelahiran, masih jauh dari target SDGs sebesar 12 kematian.

"Pemerintah perlu memperkuat peran perempuan dan kaum ibu dalam proses pencanangan bangkit dari pandemi," kata Diah.

Selama pandemi, peran ibu dalam keluarga sangat penting sebagai benteng pertahanan dari dampak negatif pandemi.

Mulai dari melindungi kesehatan keluarga, pendamping anak saat belajar daring, termasuk peran sebagai ibu bekerja atau membantu kepala keluarga mempertahankan siklus ekonomi yang terpuruk.

Fungsi pendorong vaksinasi juga banyak dilakukan kaum ibu. Termasuk banyak kaum ibu yang kini menjadi orang tua tunggal karena suami meninggal terkena Covid-19.

"Jaring pengaman sosial untuk kaum ibu harus diberikan porsi lebih sebagai salah satu ujung tombak dalam penanganan pandemi," tandas Diah seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news