Kritik bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan terhadap kebijakan subsidi pembelian kendaraan listrik, dinilai masuk akal dan wajar.
- Kurangi Polusi, Wali Kota Eri bersama Seluruh Pegawai Pemkot Surabaya ke Kantor Gunakan Angkutan Umum
- Anies Targetkan Pengguna Transportasi Massal di Jakarta Tembus 4 Juta Orang Tahun 2030
Menurut anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, kritik Anies sangat logis karena pemberian subsidi tersebut memang salah sasaran dan salah tujuan.
Sebab, jika tujuan subsidi tersebut ingin meningkatkan penggunaan kendaraan listrik agar terjadi penurunan emisi karbon jelas salah. Faktanya, sumber energi untuk kendaraan listrik masih diambil dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
“Sehingga tingkat emisi karbonnya masih tinggi. Jadi, penggunaan kendaraan listrik hanya sekadar memindahkan sumber polusi karbon dari kendaraan ke pembangkit listrik,” ujar Mulyanto dalam keterangan tertulis Sabtu (14/5).
Atas dasar itu, kata lehislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS), pemberian subsidi ini juga tidak tepat. Karena yang mendapat subsidi adalah orang kaya.
Oleh karenanya, kebijakan ini tentu akan menimbulkan kecemburuan sosial yang membahayakan. Apalagi jumlah subsidi yang akan diberikan cukup besar yaitu Rp70 juta/unit untuk pembelian mobil listrik dan Rp7juta/unit untuk pembelian motor listrik.
Menurutnya, subsidi sebaiknya diberikan untuk kendaraan listrik angkutan umum agar lebih banyak masyarakat yang dapat menikmatinya.
"Subsidi ini juga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga bisa berdampak pada berkurangnya tingkat kemacetan di beberapa ruas jalan,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hyundai Gowa Manjakan Pelanggan, Beli Mobil Berhadiah Motor Listrik Hingga Gratis Layanan Pengecekan 32 Titik
- Kurangi Polusi, Wali Kota Eri bersama Seluruh Pegawai Pemkot Surabaya ke Kantor Gunakan Angkutan Umum
- PT Utomo Chargerplus Indonesia MoU dengan PLN, Momentum Dorong Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Jawa Timur