Adanya sejumlah laporan penipuan hingga bisnis donor plasma darah konvalesen atau metode terapi pengobatan Covid-19 melalui donor darah dari penyintas ke penderita, pimpinan Komisi IX DPR RI mendesak aparat penegak hukum bertindak.
- PMI Sebut Pendonor Plasma Konvalesen di Surabaya Tinggi, Didistribusikan ke Seluruh Indonesia
- Whisnu Berharap Ketersediaan Kantong Plasma Bisa Segera Teratasi
- Menko PMK dan Mensos Pantau Pendonor Plasma Konvalesen di UDD PMI Surabaya
"Aparat diminta bertindak, ini (plasma konvalesen) tidak boleh sampai dibisniskan, apalgi sampai penipuan," ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/7).
Ditegaskan Melki, donor plasma konvalesen adalah gerakan sosial untuk misi kemanusiaan dalam membantu penyembuhan pasien Covid-19.
"Plasma konvalesen kan bersifat sosial, itu adalah sebagai sesama manusia saling bantu dan tolong-menolong, aspek kemanusiaan lah," tegasnya.
Kalaupun ada ucapan terima kasih dari penerima donor, lanjut legislator Partai Golkar ini, hal tersebut bukan kemudian menjadi alasan dibisniskan dengan nominal tertentu.
"Tidak ada urusan apapun untuk urusan plasma konvalesen itu, apabila nanti ada terima kasihnya itu bukan sebagai imbalan," pungkasnya.
Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim), Edi Purwinarto menyebut ada pihak yang menjadikan metode donor konvalesen ini sebagai ajang bisnis hingga penipuan.
Kabar tersebut, diketahui saat menerima pesan WhatsApp berisi brosur penawaran plasma konvalesen dengan mencantumkan harga. Tarif yang dipatok pun terbilang sangat fantastis.
"Saya juga membaca ada tawaran Rp 20 juta per kantong PK (plasma konvalesen), ditawari brosur," ujarnya.
Sementara soal penipuan, ia mengetahui hal itu melalui cerita korban di media sosial yang mengeluh ditipu pelaku. Ia sudah membayar, namun ternyata pendonor tak datang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PMI Sebut Pendonor Plasma Konvalesen di Surabaya Tinggi, Didistribusikan ke Seluruh Indonesia
- Whisnu Berharap Ketersediaan Kantong Plasma Bisa Segera Teratasi
- Menko PMK dan Mensos Pantau Pendonor Plasma Konvalesen di UDD PMI Surabaya