Plesiran Kelompok Cipayung Plus ke Luar Negeri Lukai Mahasiswa

Kolase foto tangkapan layar para pimpinan kelompok Cipayung Plus sedang berjalan-jalan di luar negeri/RMOL
Kolase foto tangkapan layar para pimpinan kelompok Cipayung Plus sedang berjalan-jalan di luar negeri/RMOL

Pimpinan dan ketua umum organisasi kemahasiswaan kelompok Cipayung Plus  melakukan plesiran ke berbagai negara seperti Mekah, Arab Saudi, India, dan Beijing (China). Hal ini dianggap telah melukai mahasiswa.


Kekecewaan mendalam itu disampaikan Wildansah, Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta. Menurutnya, perjalanan itu diketahui publik setelah sejumlah foto dan video diunggah di media sosial pribadi para pimpinan organisasi tersebut pada Maret 2025 lalu.

"Kegiatan plesiran yang dilakukan pimpinan pusat kelompok Cipayung ini sangat tidak mencerminkan kepekaan terhadap situasi bangsa yang tengah menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun politik," kata Wildan dalam keterangannya dimuat RMOL, Kamis malam, 17 April 2025. 

Lanjut dia, ketika rakyat sedang prihatin, elite pimpinan organisasi besar kemahasiswaan malah sibuk pelesiran ke luar negeri. 

"Apakah ini tanda kemunduran moral dan hilangnya kepekaan sosial dari para tokoh muda yang seharusnya menjadi penggerak perubahan,” tegasnya.

Wildan pun mempertanyakan siapa pihak yang menjadi sponsor perjalanan tersebut dan bagaimana bisa para pimpinan kelompok Cipayung melakukan perjalanan secara bersamaan ke berbagai negara. 

“Publik berhak tahu, siapa yang membiayai mereka? Apakah ini bagian dari agenda tertentu? Mereka harus terbuka agar jangan mahasiswa di bawah tidak menjadi alat kepentingan tertentu,” tutur Wildan. 

Masih kata dia, kelompok Cipayung yang selama ini dikenal sebagai barisan kritis dan idealis, kini justru menunjukkan perilaku elitis dan jauh dari akar persoalan mahasiswa serta rakyat. 

"Bisa kita lihat postingan medsos pimpinan PB PMII, IMM, KMHDI, KAMMI, dan GAMKI lakukan plesiran sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat perjuangan mahasiswa," sesal Wildan. 

Sambungnya, apa yang mereka tunjukkan di media sosial sangat melukai hati kami mahasiswa biasa yang terus berjuang menghadapi realitas sulit. 

"Sikap mereka jelas melukai kami sebagai mahasiswa aktif," pungkas Wildan.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news