Pemberhentian tenaga honorer Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman sebagai dampak integrasi ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Bahkan tidak sedikit yang berspekulasi bahwa pemerintah anti dengan ilmu pengetahuan.
- BRIN Beberkan Adanya Jual Beli 200 Pulau, Ini Kata KKP
- Pakar BRIN Anggap Pilpres 2024 Mustahil Satu Putaran
- BRIN, ITI dan Unesco Perkuat Ketahanan dan Pengembangan Pulau-pulau Kecil di Indonesia
Seiring dengan itu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi mengingatkan kisah tentang kepemimpinan Pol Pot di Kamboja.
Pol Pot yang pro dengan China melakukan tindakan gila saat berkuasa. Dia menghabisi para profesor, doktor, dan kelompok intelektual.
“Intelektual dilibas habis, yang mau terus hidup disuruh kerja paksa di desa-desa,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (4/1).
Adhie menjelaskan bahwa kisah itu bisa dilihat dengan mudah dari film berjudul Killing Fields karya Roland Joffe di tahun1984.
Intinya jangan sampai kejadian serupa terjadi di tanah air. Sebab, bukan tidak mungkin pembumihangusan kelompok saintis hanya akan membuat sebuah negara jatuh.
“Ini pelajaran nggak boleh lagi ada rezim anti-intelektual” tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman mengungkapkan ada sebanyak 113 tenaga honorer tidak diperpanjang kontraknya atau diberhentikan. Mereka diberhentikan karena dampak adanya integrasi Lembaga Eijkman ke tubuh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BRIN Beberkan Adanya Jual Beli 200 Pulau, Ini Kata KKP
- Pakar BRIN Anggap Pilpres 2024 Mustahil Satu Putaran
- BRIN, ITI dan Unesco Perkuat Ketahanan dan Pengembangan Pulau-pulau Kecil di Indonesia