Penyidik Polda Metro Jaya memastikan tersangka penganiayaan pegiat media sosial Ade Armando bukan berasal dari kalangan mahasiswa.
- Cak Imin Sarankan Ade Armando Harus Belajar Sejarah Soal Politik Dinasti di DI Yogyakarta
- Menyamakan Majunya Gibran dengan Keistimewaan Yogyakarta Pelecehan Besar
- Aktivis Surabaya Kirim Buku ke Ade Armando yang Sebut Penolakan Israel Klenik Wangsit Bung Karno
Ade Armando mengalami tindak kekerasan saat berada di tengah aksi unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin kemarin (11/4).
"Pertama sebagai pelajar, kedua adalah tidak bekerja, ketiga tidak bekerja, keempat pedagang, kelima buruh, keenam tukang sate, pedagang juga," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (12/4).
Tubagus mengatakan, dari enam tersangka, dua telah ditangkap pada Selasa sore. Tersangka pertama Muhammad Bagja ditangkap di Jakarta Selatan Ang Komar diringkus di Jonggol Bogor.
Sedangkan empat tersangka lainnya yang masih buron diketahui bernama Dhia Ul Haq, Ade Purnama, Abdul Latief dan Abdul Manaf.
Seperti diketahui, Ade Armando menjadi sasaran amuk massa saat berlangsungnya aksi demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung DPR.
Sebelum diamuk massa, Ade Armando sempat terlibat perdebatan dengan beberapa orang yang tidak menggunakan atribut perguruan tinggi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polisi Yogyakarta Ditahan Dalam Kasus Penganiayaan Darso
- Diduga Dianiaya Oknum Polisi Hingga Tewas, Almarhum Darso Justru Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Lerai antara Nasabah dan Dept Collector yang Lagi Cekcok, Pengacara Surabaya Dikeroyok 15 Orang