Langkah politik PKB yang akan membentuk poros baru mengusung calon untuk melawan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada serentak 2024 diyakini tidak akan mudah. sebab, Khofifah yang kembali berpasangan dengan Emil Dardak kemungkinan besar akan diusung koalisi besar.
- Mekanisme Bawaslu Menangani Pelanggaran Pilkada 2024
- Dua Survei Terbaru Tempatkan Ridwan Kamil Sebagai Capres Alternatif dan Cawapres Potensial untuk Pemilu 2024
- Dicurigai Ada Operasi Intelijen AS dan Rusia Jelang Pilpres 2024
Demikian ditegaskan Pengamat Politik Ade Reza Hariyadi. Menurut Ade Reza, koalisi besar itu pada Pilpres 2024 lalu, mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024.
"PKB akan mengusung calon internal dapat menyulitkan PKB untuk membangun koalisi yang kuat dalam menandingi koalisi besar yang kemungkinan besar akan mendukung khofifah," kata Ade kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/5).
Karena itu, menurut Ade Reza posisi Khofifah saat ini masih di atas angin dibanding kandidat potensial lainnya. Selain berstatus Petahana, Khofifah juga memiliki popularitas dan elektabilitas di atas rata-rata.
"Mengenai poros politik alternatif yang dibangun PKB, bisa saja terbentuk sepanjang PKB membuka diri dalam menentukan bersama calon pasangan gubernur dan wakil gubernur," tandas analis Politik Universitas Indonesia itu.
Diketahui dengan bekal 27 kursi DPRD Jatim, poros baru yang dibentuk PKB ini akan mendorong KH Marzuki Mustamar dan Arzeti Bilbina untuk melawan Khofifah-Emil Dardak.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- SBY: Caleg Demokrat Jangan Janji Muluk-Muluk
- Tak Boleh Ada Lagi Pejabat Tolak Ijazah Pesantren
- Pendaftaran Ditutup, Berikut Rincian Jumlah Bacaleg Masuk KPU Bondowoso