Peta politik Pilpres 2024 masih samar atau belum terlihat secara jelas. Beragam skenario dan kemungkinan masih serba mungkin terjadi karena bergerak dinamis.
- Jelang Musda, Ketua Wantim Demokrat Jatim: Hormati AD/ART!
- Presiden Jokowi dan Panglima TNI Disarankan Segera Tunjuk Pangkostrad Baru
- Mendagri Beri Catatan dan Rekomendasi Perda P-APBD Jatim 2024
Begitu jelas pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/12).
Salah satu sorotannya adalah poros ketiga yang disebut-sebut akan diisi oleh PKB, PAN dan PPP. Bagi Ujang, poros tersebut sangat sulit terbentuk. Sebab, pemikiran ketiga partai dalam menyongsong pilpres tidak satu.
“Soal siapa capres dan cawapresnya saja itu menjadi persoalan di antara mereka,” tegas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Di satu sisi, Ujang juga menyoroti keinginan para ketua umum partai politik yang berkeinginan maju di pilpres. Namun karena presidential threshold yang tinggi, para ketum partai akan banyak yang pasrah jika mendapat tawaran sebagai calon wakil presiden.
Sementara untuk kepala daerah, Ujang menilai bahwa mereka yang memiliki elektabilitas bagus akan dipinang oleh partai.
“Namun jika elektabilitasnya stagnan bahkan rendah, maka partai-partai akan menghindar,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jenderal Andika Diminta Koreksi Kejadian Bahar Smith Didatangi Danrem 061/Suryakencana
- Dewan Pers Buka Peluang Kerjasama dengan Kemendikbud Ristek soal Pers Kampus
- Sesuai Pasal 33 UU 19/2019, Ini 5 Nama Calon Pimpinan KPK Pengganti Lili Pintauli Siregar