Pemerintah telah memperpanjang kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro dari tanggal 9 hingga 22 Maret. PPKM mikro tahap II diyakini akan semakin menurunkan penyebaran kasus Covid-19.
- Menko Luhut Ngaku Ledakan Covid-19 Kali Ini Di Luar Prediksi
- Siti Fadilah Supari: Vaksinasi Bukan Menyelamatkan Perseorangan Tapi Ciptakan Herd Immunity
- Positivity Rate Indonesia 14,64 Persen, Pemerintah Buat Rentang Waktu 14 Hari Tentukan Langkah Intervensi Selanjutnya
Perpanjangan PPKM mikro tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri 5/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.
Dalam instruksi itu, PPKM mikro diperluas ke provinsi di luar Jawa-Bali, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Jurubicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meyakinkan kebijakan ini efektif mengendalikan sebaran virus.
"Kalau ada yang meragukan PPKM mikro, silakan amati terus hasil PPKM mikro sejak awal sampai dengan nanti," kata Wiku kepada wartawan, Senin (8/3).
Wiku menjelaskan, kunci sukses PPKM mikro adalah adanya satgas yang terstruktur dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan sampai kelurahan atau desa.
“Demikian pula posko yang ada di semua tingkatan itu,” katanya.
Wiku mengatakan, Satgas beranggotakan aparat sipil, unsur TNI, Polri, serta tokoh masyarakat.
“Semua bekerja untuk empat fungsi, yakni pencegahan, penanganan, pembinaan, pendukung. Semuanya terkendali dan termonitor, sehingga efektif," ujarnya.
Wiku mengatakan sampai PPKM tahap ke-3 yang berlaku di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup berperan besar menekan penurunan kasus.
“Bahkan kasus di Jawa Timur sudah terjadi penurunan sejak PPKM tahap kedua,” katanya.
PPKM berbasis mikro diharapkan meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker. Wiku menilai meningkatnya penggunaan masker saat PPKM mikro karena pengawasan dilakukan di wilayah yang lebih sempit, sehingga proses pengawasan lebih ketat.
Hingga akhir Februari 2020, kata Wiku, sebanyak 22.832 posko Covid-19 terbentuk di 30 provinsi. Kegiatan paling banyak di posko Covid-19 selama PPKM mikro adalah edukasi dan sosialisasi menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sehari Ada 200 Kasus Baru Covid 19, Warga Jember Diminta Semakin Waspada
- Angka Kematian Ibu di Jatim Terendah Sepanjang Tujuh Tahun Terakhir, Gubernur Khofifah Dorong Sinergitas Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Berkualitas
- KBRI Tokyo Selidiki Kasus WNI Tewas karena Covid-19