Bukan hanya diterapkan ke Sandiaga Salahuddin Uno, sikap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memilih tanpa mahar merupakan cara melawan politik yang kerap terjadi di setiap pemilihan umum (Pemilu).
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum
- Diusung PDIP dan PPP, Inda Raya - Aldi Mendaftar di KPU Kota Madiun
- Kecewa Rekom PPP, Basis Kultural-Konstituen Pilih Dukung Ra Hamid-As'ad Pilkada Bondowoso
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengatakan menerapkan politik tanpa mahar sudah ditegaskan oleh Plt ketua umum M. Mardino. Apa yang disampaikan oleh orang nomor satu di PPP akan menjadi komitmen seluruh kader.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Awiek ini, para caleg di PPP memang dibebankan untuk berkampanye secara bersih, santun sesuai ketentuan perundang undangan.
"Jadi tidak ada caleg-caleg PPP bermain money politic," tegas Awik dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/6).
Ia juga mengaku sepakat dengan sikap MK, ketika ada partai yang terindikasi money politic untuk diberikan sanksi. Sanksinya apa terserah diatur kemudian.
Meski demikian, Partai berlambang kabah sendiri, tegas Awik, sudah melakukan pemecatan kepada kader pelaku politik uang saat berkontestasi di Pemilihan Umum (Pemilu).
"Waktu pemilu yang lalu itu terdapat kader yang terlibat money politic dalam pencalegannya kita pecat. Kita berhentikan," pungkas anggota DPR RI ini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum
- Jelang Pilkada 2024, Satgas AMP Probolinggo Ultimatum Kades Hindari Politik Uang
- Dugaan Politik Uang Pilkada, Bawaslu Sleman Amankan Uang Tunai Rp12,6 juta di Kapanewon Minggir