Rasa kecewa atas kekalahan dari Presiden Joko Widodo di dua gelaran pilpres tidak bisa dipungkiri Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- DPRD Magetan Lecehkan Instruksi Presiden Prabowo
Pengakuan tersebut disampaikan saat dirinya berbincang dengan Deddy Corbuzier di acara podcast yang diunggah di YouTube pada hari ini, Minggu (13/6).
"Kalau kecewa pasti ada, manusiawi," ujarnya.
Namun demikian, secara terbuka Prabowo mengurai satu alasannya mengapa mau menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju di periode kedua Presiden Jokowi.
Alasan itu, sambung Ketua Umum Partai Gerindra ini, adalah soal komitmen dari Jokowi yang sama dengan tujuan dia untuk mengabdi pada Indonesia.
"Kan kita komitnya untuk mengabdi, untuk merah putih. Dari situ saya juga lihat Pak Jokowo di lingkungannya juga banyak nggak setuju ajak saya jadi menteri pertahanan, saya yakin itu," terangnya, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Walau begitu, Prabowo masih melihat ada orang-orang di sekitar Jokowi yang tidak menghendakinya menjadi Menteri Pertahanan.
Ketua umum Partai Gerindra ini berkelakar bahwa penolakan dari orang-orang dekat Jokowi itu kemungkinan karena mereka khawatir Prabowo melakukan kudeta.
"Ngapain (ajak Prabowo), bahaya, nanti dia kudeta lagi. Muka gue muka kudeta kali ya," selorohnya sambil tertawa.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Prabowo Hapus Kuota Impor, Ra Huda Ingatkan Nasib Petani Garam Madura
- Prabowo Jaga Keseimbangan Politik Dengan Mengutus Didit Berlebaran ke Megawati dan Jokowi
- DPRD Magetan Lecehkan Instruksi Presiden Prabowo