Batik merupakan jendela kebudayaan bangsa Indonesia. Motif dan warnanya memiliki sarat filosofi. Keindahan batik tidak lagi dinikmati sekadar di atas bentangan kain. Tapi juga sudah diterapkan di berbagai medium.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Begitu urai Presiden Joko Widodo tentang Batik dalam memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.
“Batik membawa waja Indonesia ke hadapan dunia,” tuturnya lewat akun media sosial Instagram, Minggu pagi (2/10).
Presiden Jokowi mengatakan bahwa batik memiliki beragam kelebihan dan keunikan. Atas kedua hal tersebut juga, batik berhasil melintasi berbagai zaman.
“Dengan segenap kelebihan dan keunikannya itu, keindahan batik bertahan melintasi zaman,” tegasnya.
Penetapan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional dilakukan di era Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lewat Keputusan Presiden 33/2009. Langkah ini dilakukan usai UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan budaya tak benda.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi