Upaya perbaikan infrastruktur di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami kerusakan akibat bencana alam belakangan ini diminta segera dipercepat.
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi
Menurut Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), sejumlah infrastruktur yang rusak di NTT merupakan fasilitas vital bagi masyarakat sekitar.
"Duka mendalam bagi saudara kita di NTT yang tertimpa musibah banjir bandang dan tanah longsor. Rumah ibadah, sekolah dan bendungan merupakan bagian kehidupan dari warga NTT,” kata Ketum GMKI, Jefri Gultom, seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/4).
Selain itu, Jefri menegaskan bahwa mata pencaharian utama masyarakat NTT adalah petani. Jika bendungan tidak cepat diperbaiki, maka akan membuat masyarakat kesulitan mencari air untuk bercocok tanam. Terlebih musim kering dikhawatirkan akan menjadi bencana kelaparan ke depan.
"PP GMKI meminta Presiden Jokowi memperhatikan masyarakat NTT pasca bencana alam. Masyarakat NTT butuh bantuan pemerintah pusat, mulai pemulihan hingga rekonstruksi,” katanya.
Selain itu, ketersediaan bahan pokok dan intervensi pasar juga harus diperhatikan agar harga bahan pokok stabil.
"Juga kepada pemerintah untuk mengevaluasi kerusakan infrastruktur seperti rumah, rumah ibadah, sekolah, jembatan, dan bendungan serta memperbaikin sarana dan prasarana infrastruktur tersebut," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Dinilai Sedang Mengatur Skenario Gibran Capres 2029
- Beda Prabowo-Jokowi, Satunya Tak Pakai Buzzer Satunya Gunakan Buzzer
- Rampungkan Carut Marut Negara Dengan "Selesaikan" Jokowi