Presiden Joko Widodo diharapkan dapat menunjukkan sikap netral pada kontestasi Pilpres 2024 terutama selama dua hari masa tenang sebelum pencoblosan.
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang
Harapan itu disampaikan Aktivis 98 dan pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, usai diskusi bersama Keluarga Besar GMNI, di Aula Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN), Jalan Penjernihan 1/50, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (11/2).
Menurut Ray, saat ini yang paling banyak mendapat sorotan adalah netralitas Presiden Jokowi.
"Karena itu, menurut saya, yang perlu ditekankan pertama kali adalah sejauh apa presiden benar-benar memperlihatkan sikap netralnya di dua hari sebelum Pemilu dilaksanakan," katanya, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu sore (11/2).
Selain itu, peserta Pemilu, baik itu calon legislatif (Caleg), partai politik, maupun pasangan Capres-Cawapres juga diminta tidak melakukan tindakan yang dapat memancing keributan Pemilu.
"Kepada peserta Pemilu semuanya, hendaknya tidak melakukan tindakan-tindakan yang mungkin dapat mengundang berbagai kontroversi," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Jelang Massa Tenang, Ribuan Pendukung Rahmad Putihkan Alun-alun Bondowoso