Ada situasi kontraproduktif yang patut dikritisi dalam pelaksanaan dan pengamalan Pancasila di Tanah Air.
- Tak Boleh Ada Lagi Pejabat Tolak Ijazah Pesantren
- Demi Selamatkan Nyawa Pilot Susi Air, TNI Kedepankan Negosiasi dengan KKB
- Gabungan Relawan Hadiri Kampanye Akbar, Pilar 08: Banyak Gagasan dari Mas Gibran untuk Kemajuan Ekonomi
Rektor Universitas Paramadina, Prof Didik J Rachbini mngingatkan pernyataan yang pernah disampaikan intelektual senior Romo Magnis Suseno.
Dikatakan Romo Magnis, Pancasila seakan-akan telah dijadikan alat untuk memukul pihak-pihak yang dianggap berseberangan pendapat dengan kekuasaan.
"Ada juga upaya membenturkan agama dengan Pancasila. Contoh paling aktual adalah ketika ketua BPIP sendiri pernah menyatakan agama berpotensi menjadi musuh tebesar Pancasila," kata Prof Didik J Rachbini dalam pengantas diskusi Pancasila, Agama, dan Ideologi, Rabu malam (17/11).
Padahal, kata Prof Didik, Pancasila adalah adalah payung yang dapat menaungi semua pandangan kelompok agama dan keyakinan lain di Indonesia.
"Agama tidak mengajarkan umatnya menjadi kriminal dan musuh dasar falsafah negara, kecuali sekelompok kaum kecil yang menyelewengkan agama menurut kepentingannya," lanjut Prof Didik.
Atas dasar itu, Prof Didik mengingatkan Kepala Negara, Joko Widodo untuk berhati-hati dengan orang-orang yang ada di sekeliling kekuasaanya. Sebab sudah muncul gejala pihak tertentu yang hendak menjadikan Pancasila sebagai alat untuk mendiskreditkan pihak lain.
"Presiden Jokowi harus berhati-hati dengan pihak di kanan-kirinya yang hendak menggunakan isu Pancasila guna kepentingan diri dan kelompoknya. Kalau presiden diam saja, maka dikhawatirkan presiden akan didiskreditkan," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Medsos Jadi Sumber Info Utama Warga terkait Pemilu 2024
- Prabowo-Gibran Menang di Jatim, Pengamat: Ada Peran Besar Gus Sadad
- Jenderal Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI, TB Hasanudin: Pilihan Paling Tepat