Suyitno, pria 50 tahun ini tercatat sebagai manusia pemberani. Pasalnya, dia nekat dikubur hidup-hidup selama tiga hari di pemakaman Dusun Winong, Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Ngawi, Jawa Timur.
- Tinjau Pelabuhan Dungkek, Gubernur Khofifah Ingin Ekonomi Sumenep Bangkit
- Pengerjaan Proyek Box Culvert di Surabaya Mulai Dikeluhkan Warga, Ini Kata Komisi C
- Gubernur Khofifah Apresiasi Peran Pejuang Kemanusiaan dan Agen Perubahan, Wujudkan Masyarakat Jatim Lebih Sejahtera Mandiri dan Tangguh
Namun Suyitno enggan menceritakan apa yang dialami selama berada di dalam kubur. Menurutnya itu sangat rahasia.
"Apa yang saya alami tidak boleh diceritakan. Dulu saya malah pernah tujuh hari melakukan puasa ngluwang. Tujuan puasa saya ini hanya untuk meminta keselamatan dari Tuhan, itu saja,†terang Suyitno usai ‘dibangkitkan’ dari kubur, Kamis (4/10).
Dijelaskan Suyitno, ritual puasa pendem yang ia lakukan tata caranya sama persis dengan mengubur orang mati. Tubuhnya dibungkus dengan kain kafan lalu diikat sebanyak tiga bagian seperti mayat.
Makam Suyitno baru dibongkar warga sekitar pukul 17.00 WIB Kamis sore. Itu pun atas permintaan dirinya setelah dikubur selama tiga hari.
Warga dan kerabat yang melakukan pembongkaran awalnya khawatir dengan keselamatan Suyitno. Namun nyatanya, pria tersebut dikeluarkan dalam kondisi masih hidup.
Sebenarnya ritual puasa pendem ini tidak sekali saja dilakukan Suyitno. Setiap bulan suro, Suyitno mengaku selalu menjalani ritual ekstrem tersebut. Hanya saja ritual pendem itu dilakukan di area tanah belakang rumahnya sendiri.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkab Jember Tutup Tahun 2022 dengan 4 Penghargaan Bergengsi
- Cegah Kekerasan dan Pelecehan di Ponpes, PW RMI NU Bersama Kemenag Jatim Deklarasi Pesantren Ramah Santri
- Satu Dewan di Kabupaten Probolinggo, Terpapar Covid-19