Sejumlah orang dari berbagai latar belakang menggelar deklarasi relawan pendukung kotak kosong jelang berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2024.
- Yani-Alif Menang 60 Persen di Pilkada Gresik 2024
- Ratusan Surat Suara Pilkada di Gresik, Ditemukan Rusak dan Jumlahnya Kurang
- Diduga Lakukan Pelanggaran Jelang Pilkada 2024, KPU Gresik Dilaporkan ke Bawaslu
Menurut Koordinator Deklarasi Kotak Kosong, Agus M Jauhan Farhat aksi sponitas ini dipicu oleh rasa prihatin terhadap kontestasi lima tahunan itu, Karena hanya diikuti ada satu pasangan calon (paslon) Fandi Ahmad Yani dan Asluchul Alif (Yani-Alif) sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati.
"Deklarasi ini, merupakan bagian dari respon masyarakat yang berpihak kepada suara bumbung kosong agar memiliki wadah tersendiri," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (15/9).
"Gerakan kotak kosong ini, harus dipahami berbeda dengan golongan putih (golput). Karena gerakan kotak kosong dilindungi oleh undang-undang," tegasnya.
Farhat menambahkan, deklarasi kotak kosong bakal diagendakan secara rutin pada setiap pekan di seluruh wilayah di Kabupaten Gresik. Sehingga gerakan memilih kotak kosong, berjalan secara masif hingga grassroot (masyarakat bawah).
“Langkah selanjutnya, yakni kami akan melakukan deklarasi rutin setiap minggu di beberapa wilayah. Termasuk mendirikan Posko di Markas Genpabumi di Bukit Suci, Kecamatan Manyar," ungkapnya.
"Gerakan memenangkan kotak kosong ini, murni lahir dari aspirasi masyarakat. Bahkan, untuk menyelenggarakan kegiatan kami harus bantingan (iuran) dan tidak ada yang membiayai kami," imbaunya.
"Munculnya gerakan ini, sebagai bukti nyata bahwa suara rakyat tidak bisa dibeli. Bahkan, rakyat juga bisa nyawer untuk suara kotak kosong," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Yani-Alif Menang 60 Persen di Pilkada Gresik 2024
- Ratusan Surat Suara Pilkada di Gresik, Ditemukan Rusak dan Jumlahnya Kurang
- Diduga Lakukan Pelanggaran Jelang Pilkada 2024, KPU Gresik Dilaporkan ke Bawaslu