Wafatnya Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid meninggalkan duka mendalam bagi para tokoh nasional. Salah satunya Ketua Dewan Pers periode 2019-2022 Prof Muhammad Nuh.
- PPP Kota Probolinggo Bakal Usung Calon Wali Kota dari Kader Internal pada Pilkada 2024
- Jika Jokowi dan Keluarga Tidak Dipecat, PDIP Dianggap Hanya Pura-pura Luka
- Anies Disambut Lantunan Sholawat Saat Kunjungi Ponpes Babussalam Pekanbaru
Mohammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini turut mengantarkan Hj Lily Wahid hingga ke liang lahat di komplek pemakaman Pesantren Tebuireng.
Di hari pemakaman adik kandung Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, Nuh mengisahkan tentang sosok Ibu Nyai Lily Khodijah Wahid.
Menurutnya, Lily Wahid adalah perempuan yang aktif dan sosok yang sangat memikirkan nasib bangsa dan negara.
"Beliau itu salah seorang yang memiliki rasa kecintaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara ini. Hampir ketika setiap kali bertemu dengan saya, pasti pembahasannya menyangkut masa depan nasib bangsa dan negara," katanya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (10/5).
Nuh bersama masyarakat, dan relasi, serta kerabat dari aktifis politik perempuan asal Pesantren Tebuireng yang juga anak dari Menteri Agama era Soekarno ini merasa sangat kehilangan.
"Sehingga tentunya saat ini kita merasa kehilangan sosok ibu yang sangat gigih," ujar Ketua SC Muktamar 34 NU di Lampung akhir 2021 ini.
Selain memikirkan nasib bangsa dan negara, lanjut Prof Nuh menegaskan, sosok Lily Wahid sempat memberikan semangat yang luar biasa saat Muktamar NU pada 22-23 Desember 2021 di Lampung.
"Ibu Hj Lily Wahid sosok yang menyemangati, ia juga memberikan semangat sewaktu Muktamar Nahdlatul Ulama di Lampung lalu," ucapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Humanisme Mesias Gus Dur