Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno mengapresiasi program literasi digital yang dimiliki Pemkab Gresik.
Menurut dia, inovasi menarik yang dilakukan oleh Kabupaten Gresik adalah mencatat berapa lama orang membaca dan mengunjungi perpustakaan digital.
- Pamer Lukisan SBY, Politisi Demokrat: Biru Laut Mencipta Ketenangan, Indah Tanpa Merah Amarah
- Emil Dardak Buka Bersama DPC Demokrat Se-Jatim: Ajak Kader Fokus Pengabdian
- PDIP Pertimbangkan Dukung Boni Laksmana 'Macung' Walikota Madiun
Dengan data ini, pemerintah daerah dapat memonitor dan mengevaluasi efektivitas program literasi digital yang telah dijalankan. Informasi ini juga membantu dalam merancang strategi lebih lanjut untuk meningkatkan minat baca di kalangan masyarakat.
“Yang lebih baik lagi adalah, Kabupaten Gresik memiliki catatan berapa lama orang membaca dan mengunjungi perpustakaan digital tersebut. Dengan demikian, semua dapat termonitor dengan baik,” tutur Sri Untari.
“DPRD Jawa Timur, khususnya Komisi E, sangat mendukung inisiatif ini. Kami berharap gerakan literasi digital seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Timur untuk mengembangkan program serupa,” katanya.
Dia menjelaskan, bahwa program literasi digital di Gresik dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan literasi yang kuat, diharapkan generasi muda dapat lebih siap menghadapi era digital dan berkontribusi secara positif dalam pembangunan daerah.
“Semoga program literasi digital ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat. Dengan literasi yang kuat, generasi muda kita akan lebih siap menghadapi era digital dan berkontribusi dalam pembangunan daerah,” pungkasnya.
Sri Untari menandaskan bahwa literasi digital menjadi semakin penting dalam era teknologi saat ini, terutama bagi masyarakat di Jawa Timur. Kemampuan mengakses, memahami, dan memanfaatkan informasi digital tidak hanya meningkatkan pengetahuan tetapi juga keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Menurutnya, upaya yang dilakukan Gresik menjadi contoh bagi daerah lain dalam memajukan pendidikan dan literasi di era digital. Dia menyebut gerakan literasi digital merupakan sebuah inisiatif yang diapresiasi tinggi oleh DPRD Jawa Timur.
“Salah satu daerah yang patut diapresiasi dalam keseriusannya mengembangkan gerakan literasi digital adalah Kabupaten Gresik. Kabupaten ini terus berupaya memperluas penyediaan ruang membaca di seluruh institusi pendidikan di sana,” jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menerangkan, salah satu langkah signifikan adalah memperluas ruang membaca ialah melalui perpustakaan digital (e-library) yang tersedia di seluruh institusi pendidikan. Dengan adanya e-library, akses terhadap buku dan bahan bacaan menjadi lebih mudah dan praktis bagi siswa, guru, dan masyarakat umum.
Selain itu, untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan menulis, Gresik secara berkala menggelar kompetisi lomba menulis. Kompetisi ini tidak hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan peserta, tetapi juga untuk mengasah ketajaman pemahaman mereka melalui tulisan. Langkah ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas tetapi juga kritis dan kreatif.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diduga Bunuh Diri, Perempuan Lompat Dari Perahu Tambangan ke Sungai Kalimas
- Menjelang Porprov Jatim IX, DPRD Soroti Minimnya Sosialisasi dan Harap Dampak Ekonomi Maksimal
- Siapkan Stok Pupuk Untuk Musim Tanam, Petrokimia Gresik Optimis Target Swasembada Pangan Tercapai