Program Tameng Petrokimia Gresik Mengubah Desa Tawangargo Malang Jadi Pusat Hortikultura Modern Ramah Lingkungan

Rumah pembibitan pada zona Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di Malang/Ist
Rumah pembibitan pada zona Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG) di Malang/Ist

Petrokimia Gresik melalui program Tawangargo Smart-Eco Farming Village (TAMENG), menjadikan Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, bertransformasi menjadi pusat hortikultura modern dan ramah lingkungan.  


Bahkan desa itu tidak sekadar menjadi sentra penghasil tanaman hortikultura, tapi juga model masa depan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Berkat inovasi, yang dibuat oleh perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia.

Menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, bahwa program inovatif ini merupakan bagian dari Tanggung Jawa Sosial dan Lingkungan (TJSL) Petrokimia Gresik. 

"Program TAMENG awalnya merupakan solusi peningkatan produktivitas hortikultura dengan pendekatan Climate Smart Agriculture. Karena keberhasilan tahap awal ini, membuat kami terus termotivasi untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru di program TAMENG. Bahkan bersama petani binaan, kita berkomitmen menjadikan Tawanggargo sebagai sentra hortikultura modern dan ramah lingkungan," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (27/11).

Ia menjelaskan, beberapa inovasi ramah lingkungan terbaru yang dijalankan di program TAMENG diantaranya adalah penggunaan solar cell dengan kapasitas 1.000 Watt peak (Wp). Energi ramah lingkungan ini, menggunakan enam panel surya dan empat baterai yang mampu menghidupkan berbagai alat dan mesin pertanian (alsintan).

"Dalam kegiatan program TAMENG, kami mendorong penggunaan energi terbarukan dengan mengganti sumber energi listrik dengan sumber energi yang berasal dari matahari untuk kegiatan pertaniannya dalam mengoperasikan sejumlah alat, diantaranya pompa air, water drip, sprinkle dan lainnya," tuturnya. 

Ditambahkan Dwi, inovasi ramah lingkungan berikutnya, Petrokimia Gresik juga melengkapi TAMENG dengan rumah pengolahan limbah pertanian. Rumah ini mampu memproduksi pupuk organik cair dan agensia hayati yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya pertanian atau pupuk yang diproduksi dari limbah-limbah pertanian.

Kemudian hasil pertanian yang ada di TAMENG, mampu dikelola menjadi produk hilir. Seperti, mi sayur Mi yang dapat dimasak menjadi berbagai menu masakan dibuat dari bahan baku sayuran yang dibudidayakan dalam TAMENG sangat cocok untuk vegetarian.

"Saya juga sangat mengapresiasi pemanfaatan paving berbahan baku Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang diambil dari pabrik Petrokimia Gresik. Inovasi ini mampu memanfaatkan sisa produksi menjadi produk bernilai tambah," tegasnya.

Pada pembinaan TAMENG lanjut Dwi, Petrokimia Gresik juga mengimplementasikan Smart Precision Farming sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petrokimia Gresik mendorong regenerasi petani dengan membuat iklim tani yang lebih modern. 

Selain itu, membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani.

"Petrokimia Gresik, juga membimbing petani untuk mampu mengadopsi berbagai teknologi terkini. Yaitu, Internet of Things (IoT), sistem drip dan alat uji tanah yang telah terbukti mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan mempermudah pekerjaan para petani," ungkapnya.

Bahkan implementasi teknologi ini, juga telah menarik minat para petani muda untuk terjun dan berkontribusi dalam dunia pertanian," sambungnya. 

"Program ini telah mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder di level nasional. Karena dinilai mampu menciptakan kemandirian ekonomi bagi petani, serta memberikan dampak baik yang berkelanjutan," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news