Proses lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengalami dinamika yang cukup menarik. Banyak calon kepala dinas baru memilih mundur setelah menyaksikan langsung uji kompetensi yang disiarkan melalui live streaming.
- Adu Visi-Misi Lelang Jabatan Pemkot Surabaya Dimulai, Wali Kota Eri Tekankan Transparan
- Besok, Kepala PD Pemkot Surabaya Adu Gagasan dan Visi Misi di Lelang Jabatan
- Pertama di Indonesia, Wali Kota Eri Cahyadi Terapkan Lelang Jabatan dengan Proposal dan Adu Gagasan Visi-Misi
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa sejumlah peserta seleksi jabatan kepala dinas mengurungkan niatnya setelah menyadari tantangan besar yang harus mereka hadapi dalam jabatan tersebut.
"Pendaftar baru banyak yang mengundurkan diri setelah saya tes kepala dinasnya. Jadi banyak yang tidak maju lagi, karena saya sampaikan contoh ada kepala bidang atau camat ingin menjadi kepala dinas, maka dia harus menguasai seluruh bidang yang ada di dinas tersebut," ujar Wali Kota Eri, dikutip dari Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (21/3).
Sebagai contoh, ia menjelaskan bahwa seorang calon Kepala Satpol PP Surabaya harus memahami seluruh aspek dalam organisasi tersebut.
"Misalnya, kalau berbicara tentang Satpol PP, di situ ada empat bidang. Berarti otomatis calon kepala dinas harus memahami bagaimana cara kerja keempat bidang tersebut. Ketika saya tanya berapa jumlah PKL, bagaimana penertibannya secara humanis, dan tindakan yang harus dilakukan, itu harus bisa dijawab," jelasnya.
Selain itu, Wali Kota Eri juga mengungkap bahwa banyak peserta seleksi hanya menawarkan satu inovasi dalam proposal mereka, yang berarti inovasi yang diajukan hanya mencakup satu bidang tertentu, bukan secara menyeluruh untuk Perangkat Daerah (PD).
"Setelah mereka melihat saya bertanya kepada seluruh kepala dinas, mereka jadi agak minder. Akhirnya, mereka memilih mengundurkan diri dan meminta kesempatan untuk seleksi berikutnya," ungkapnya.
Jumlah peserta yang mengundurkan diri dari seleksi jabatan kepala dinas pun cukup besar. Pemkot mencatat sekitar 50 orang memilih mundur dari proses seleksi.
"Ada sekitar 50 orang yang awalnya maju dalam seleksi kepala dinas, tetapi kemudian mengundurkan diri," tegas Wali Kota Eri.
Ia juga menambahkan bahwa seleksi kepala dinas dilakukan langsung olehnya bersama sejumlah akademisi. Berbeda dengan seleksi untuk jabatan lurah dan kepala bidang (Kabid) yang dilakukan oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
"Jadi kalau kepala dinas, saya sendiri yang menguji, seperti kemarin. Dan ternyata, setelah melihat hasilnya, saya tampilkan di YouTube. Mungkin karena itu beberapa peserta jadi minder dan akhirnya memilih mundur serta meminta kesempatan di seleksi berikutnya," pungkasnya.
Proses seleksi ini menunjukkan bahwa Pemkot Surabaya berupaya mencari pemimpin yang benar-benar kompeten dan memiliki pemahaman mendalam tentang tugas dan tanggung jawab di setiap perangkat daerah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Jalin Kerjasama dengan Blitar untuk Tekan Inflasi dan Jaga Pasokan Pangan
- Viral Video Pria Berseragam Satgas Diduga Mencuri, Pemkot Surabaya Pastikan Bukan Petugasnya
- Tindak Cepat, Pemkot Surabaya Selamatkan Ijazah Karyawan yang Ditahan Perusahaan