Proyek pelebaran Jalur Pantura Deandels diwilayah Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, molor dari jadwal perncanaan awal. Pasalnya, hingga kini rencana relokasi bangunan yang berada disepanjang tirik pembebasan belum dilaksanakan.
- Bupati Jember, H. Hendy Semangati 12 Warga yang Isoter di Hotel
- Semarakkan HJKS ke-731, Ratusan Peserta "Line Dance Bareng Nang Tunjungan" Surabaya
- Kisah Bripka Adi Syafnur Arisal, Ubah Lahan Ganja jadi Palawija
Padahal, sebelumnya proyek nasional itu ditarget bulan Agustus lalu sudah dimulai pengerjaannya. Namun, belum tanda-tanda akan ada penertiban bangunan untuk relokasi.
Bahkan, bangunan warung atau kios yang terletak dititik proyek pelebaran jalan masih terlihat beraktivitas seperti biasanya. Rencananya, relokasi itu menunggu tempat relokasi selesai dibangun.
Pantauan di lapangan, ratusan bangunan baik toko klontong, kios maupun warung kopi (warkop) yang menempati lokasi pembebasan masih beraktivitas seperti biasa tidak ada yang ditutup.
“Belum ada pengumuman dan sosialisasi lagi ke kita, setelah pertemuan dengan Bupati di Kantor Kecamatan Manyar dulu,” ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (8/9).
Ditanya apakah dirinya keberatan kalau direlokasi, Suhan mengaku tidak masalah jika dipindah ketempat yang dianggap lebih layak.
"Bangunan ini saya sewa, makanya saya tetap berjualan karena belum ada informasi lanjutan soal relokasi. Kalau tempat yang baru bagus dan enak, saya juga mau menyewa lagi," ucapnya.
Sementara di lokasi relokasi yang berada dilapangan Desa Sidomukti Manyar, tampak aktivitas pembangunan stand sebagai penganti bangunan yang terdampak proyek pelebaran jalan terus dikebut.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang