RMOLBanten.Anggaran pembebasan lahan pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83 kilometer yang disiapkan PT Wijaya Karya (Wika) sebesar Rp1,034 triliun, baru terserap Rp267 miliar atau 26 persen.
- Mabuk dari Diskotik, Seorang Pengendara Tabrak Wartawan dan Polisi Saat Operasi Zebra
- Permudah Supporter Menyaksikan Pertandingan AFC U-20 di Surabaya, Papan Penunjuk Arah di Stadion GBT Dipasang
- Whisnu Kecewa Sikap RS Siloam, Ini Penyebabnya
Plt Dirut PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP), Mulyana melalui sambungan telepon, Senin malam (21/5) menjelaskan, sampai saat ini dana yang disiapkan realisasinya masih belum maksimal. Pihaknya berharap, proses pembebasan lahan segera dilakukan.
"Sampai dengan pertengahan bulan ini, dana talangan yang ada di kami baru sekitar 26 persen yang digunakan untuk membayar pembebasan tanah oleh PPK lahan dan BPN kabupaten dan kota," katanya.
Ia menjelaskan, lahan yang sudah terbebaskan dan telah dibayarkan tersebut sepanjang enam kilometer di wilayah Kabupaten dan Kota Serang, Lebak dan Pandeglang sekitar 2 sampai 3 KM dari total 83 kilometer.
"Kalau di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, lahan yang sudah dibebaskan masih spot-spot. Tidak seperti di wilayah Serang. Jadi masih 70 kilometer lebih lahan belum dibebaskan," ungkapnya.
Oleh karena itu, masih menurut Mulyana, lahan di Lebak dan Pandeglang belum dilakukan penanganan persiapan seperti diwilayah Serang.
"Kalau di sana (Lebak dan Pandeglang, red), karena masih spot-spot kita belum apa-apakan, tidak seperti di wilayah Serang yang sudah kami lakukan pembersihan, bahkan sejumlah konstruksi seperti mendirikan blanching plant, cross grand, over pass sudah kami buat. Persisnya di SPA 0 sampai SPA 2-6," terang dia.
Dia berharap, progres percepatan pembebasan lahan dapat dilakukan, karena informasi dari BMKG pada Juni dan Juli mendatang cuaca akan panas, sehingga proses pengerjaan pembersihan lahan jalur tol mudah dikerjakan.
"Kalau memang pihak BPN menargetkan proses pembebasan lahan secepatnya, kami senang sekali. Mudah-mudahan dapat terealisasi. Kami tetap membangun kerjasama dengan BPN agar semuanya berjalan lancar. Semua harus bahu membahu," ungkapnya.
Apalagi kata dia, saat ini pengerjaan fisik Tol Serang-Panimbang mengalami keterlambatan dan mundur dari rencana awal, karena berbagai kendala dalam proses pembebasan lahan.
"Besok (Selasa 22/5, red) kami diundang oleh ATR/BPN pusat di Jakarta, untuk membahas ini (Tol Serang-Panimbang, red), melakukan diskusi mencari jalan keluar, solusi. Apalagi memang dalam hal teknis di lapangan kita menghadapi kendala-kendala lainnya, seperti ada beberapa tempat yang lahannya berlumpur. Ini juga kami sedang minta persetujuan pihak Bina Marga Kementerian PUPR, seperti apa penanganannya," ungkapnya.
Disinggung mengenai tanggung jawab yang harus dituntaskan dalam pengerjaan Tol Serang-Panimbang, Mulyana menegaskan, akan menyelesaikan sesuai rencana yang sudah disepakati, yakni sampai dengan akhir tahun depan.
"Untuk pembebasan lahan 83 kilometer itu kami yang siapkan dana talangannya, tetapi untuk konstruksinya kita kerjakan konstruksinya hanya 50,67 kilometer, mulai dari kilometer 0 Kota Serang sampai simpang susun Cileles, Lebak. Sedangkan sisanya 33 kilometer dukungan dari pemerintah. Mudah-mudahan, target kita dapat selesai sampai akhir 2019 mendatang," paparnya.
Terpisah, Kepala Kanwil ATR/BPN Banten, Yusuf Purnama mengungkapkan, pihaknya terus berkoordinasi denan semua pihak agar proses pembebasan lahan untuk jalan Tol Serang-Panimbang dapat diselesaikan dengan cepat.
"Juni, kita akan tuntaskan semuanya, data-data sudah terkumpul. Kita juga akan bersinergi dengan pihak kelurahan dan desa, agar target di bulan itu terealisasi,"katanya.
Diketahui, jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 83 kiloemeter memiliki luas kurang lebih 785,27 hektare dengan jumlah bidang tanah kurang lebih 4.851 bidang. Secara rinci, luas perkiraan lahan yang akan terpakai jalan tol tersebut di Kota Serang sebanyak 21,17 hektare, Kabupaten Serang 163,35 hektare, Lebak dan Pandeglang masing-masing 369,61 hektare dan 231,17 hektare.[mor]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bunga Mencekik Nasabah, Koperasi Lima Jaya Probolinggo Terancam Sanksi
- 38 Ribu Pegawai Pemkot Surabaya Halal Bi Halal Bareng Wali Kota Eri: Yang Datang Luar Biasa
- Kemiskinan di Malang Diprediksi Bakal Meningkat Jika PPKM Terus Diberlakukan