Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan untuk menghalau Covid-19 dinilai tak efektif.
- Tiga Tahun Kasus Stunting Turun Signifikan, Dinkes Surabaya Ungkap Pola Pencegahan dan Penanganannya
- Ahli Virologi Thailand Waspada, Kasus Monkeypox Bisa Meroket karena Perbatasan Dibuka
- Menkes Pastikan Vaksinasi Perhari Sentuh Angka 500 Ribu, 20 Juta Dosis Kelar Sebulan
Demikian dikatakan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Alexander K. Ginting dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk "Covid Gawat Darurat" virtual, Sabtu (26/6).
“Kalau mau lockdown secara besar kita sudah lakukan PSBB. Tapi tidak berhasil juga, 10 April 2020 sampai 10 Januari 2021, kita sudah melaksanakan PSBB di 20 wilayah. Nggak maksimal juga. Kemudian 11 sampai 25 Januari 2021, kita PPKM, tidak juga maksimal,” kata dia.
Alex menjelaskan mengapa kebijakan PSBB dan PPKM tidak berhasil dilaksanakan. Dia mengatakan bahwa masyarakat masih abai dengan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), kemudian masih banyak masyarakat yang melaksanakan mudik meskipun telah dilarang.
“Ya masyarakatnya. Lihat aja kemarin masih ada orang mudik. Orang yang marah-marah di mobil, ibu-ibu kan ya, bapaknya juga emosi juga. Persoalannya di situ, mereka kan orang yang sudah berpendidikan, sudah mempunyai lah aset bukan sembarang orang,” demikian Alex.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Terima Bantuan GeNose C19, Bakal Dibawa Keliling Surabaya Demi Antisipasi Covid-19
- BOR Rumah Sakit Turun, Ketua Golkar Jatim Sarmuji Minta PPKM Dicabut Sebelum Bulan Puasa
- Eks Kapuskes TNI: Rapid dan Swab Tidak Pernah Direkomendasikan untuk Diagnosis Covid-19