Jemaah hasil asal Indonesia yang nantinya tiba di tanah air dipastikan tidak akan menjalani masa karantina selama 21 hari.
- Jemaah Haji Indonesia 2024 Gelombang Pertama Berangkat 12 Mei
- Separuh Jemaah Haji Indonesia Sudah Kembali, 70 Jemaah Masih Dirawat di Arab Saudi
- Ada Aturan Baru Masuk Raudhah, Ini Jadwal bagi Jemaah Haji Indonesia
Kabar itu dipastikan oleh Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Budi Sylvana, Kamis waktu Jeddah (14/7).
Budi menjelaskan bahwa untuk enam kloter pertama yang tiba tanah Air hari ini (15/7) hanya akan dilakukan pengawasan kesehatan.
Secara teknis, kata Budi, para jemaah haji akan diperiksa dengan pengecekan suhu dengan menggunakan thermal scanner dan thermal gun, serta pengecekan tanda dan gejala penyakit menular, potensi wabah, termasuk Covid-19.
Setelah lolos periksa, nantinya para jemaah diperbolehkan pulang ke daerahnya masing-masing.
"Tidak ada karantina terpusat selama 21 hari kepada jemaah haji,” demikian kata Budi.
Meski demikian, para jemaah haji akan diminta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Langkah itu dilakukan untuk melakukan pengawasan kesehatan secara mandiri selama 21 hari ke depan.
“Jadi tidak ada karantina. Yang ada adalah pengawasan secara mandiri di daerah masing-masing," jelasnya.
Budi menjelaskan, para jemaah diwajibkan menjalani pemeriksaan PCR, apabila saat pemeriksaan di bandara ditemukan gejala Covid-19 atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jemaah Haji Indonesia 2024 Gelombang Pertama Berangkat 12 Mei
- Separuh Jemaah Haji Indonesia Sudah Kembali, 70 Jemaah Masih Dirawat di Arab Saudi
- Ada Aturan Baru Masuk Raudhah, Ini Jadwal bagi Jemaah Haji Indonesia