Puluhan orang pengawas kelurahan dan desa (PKD) Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Situbondo mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi nasi kotak saat mengikuti bimbingan teknis sebagai pengawas pemilu tingkat kelurahan/desa.
- Protes Proyek Waduk Jabung Ring Dike Lamongan, Warga Demo Balai Desa
- Berkomitmen Ciptakan Tata Kelola Pemerintahan Berkelas Dunia
- Warga Ketandan Bersih-Bersih Pendopo Balai Budaya Cak Markeso di Program Surabaya Bergerak
Ketua Bawaslu Situbondo Ahmad Faridl Ma'ruf mengatakan mereka mengalami pusing dan muntah-muntah setelah mereka mengonsumsi nasi kotak di salah satu hotel yang menjadi tempat pelaksanaan bimbingan teknis pada Rabu (12/6) kemarin.
"Jumlah PKD yang diduga keracunan makanan nasi kotak sesuai datang, yang diterima kami sudah ada 78 orang yang mengeluh menggigil, pusing, mual, dan mencret," kata Faridl, dikutip Kantor Berita RMOLJatim dari Antara, Kamis (13/6/2026).
Menurut Faridl, bimbingan teknis pengawas kelurahan dan desa yang dilaksanakan di salah satu hotel di Situbondo pada Rabu (12/6) diikuti oleh sebanyak 136 orang, mereka menyantap nasi kotak dari hotel yang menjadi tempat bimbingan teknis.
Dari 136 pengawas kelurahan dan desa itu, lanjut ia, sebagian besar mengonsumsi nasi kotak, namun ada pula pkd tidak mengalami pusing dan mual karena tidak mengonsumsi nasi kotak yang disediakan pihak hotel.
Hingga saat ini, puluhan korban dugaan keracunan nasi kotak masih menjalani perawatan di sejumlah puskesmas, di antaranya Puskesmas Panji, Puskesmas Klampokan dan di Rumah Sakit Mitra Sehat.
"Laporan yang sampai ke saya ada yang hamil dan mengeluhkan sakit perut, mual dan muntah. Posisi saat ini berada di RSD Asembagus," ujar Faridl.
Ia menegaskan bahwa Bawaslu sudah meminta pertanggungjawaban pihak hotel atas peristiwa ini dan menekankan kepada pihak hotel menanggung semua biaya pengobatan puluhan pkd, baik yang rawat jalan maupun rawat inap.
"Mereka (PKD) punya keluhan hampir merata di 17 kecamatan. Semuanya mengeluh mual, sakit perut, diare, muntah-muntah dan menggigil," tuturnya.
Sementara itu, pihak hotel yang menjadi tempat bimbingan teknis pengawas kelurahan dan desa belum berhasil dikonfirmasi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang