Puluhan remaja terpaksa diamankan di sekitaran aksi unjuk rasa tolak omnibus law yang berlangsung di depan Grahadi Surabaya.
- Fasilitas Umum Rusak Akibat Demo, Wali Kota Eri Imbau Masyarakat Tahan Diri
- Menkopolhukam Tak Bisa Akomodir, Buruh dan Mahasiswa Gelar Aksi Lagi Tolak UU Cipta Kerja
- Demo Bentrok di Surabaya, Polisi Amankan 505 Orang
Dari pantauan Kantor Berita RMOLJatim, saat dilakukan sweeping oleh petugas di Jalan Basuki Rahhmad Surabaya, terdapat sekolompok remaja yang digeledah.
Alhasil, polsi mengamankan mereka yang membawa botol berisi minuman keras. Mereka diangkut ke dalam mobil patroli dan dibawa untuk dimintai keterangan.
Selain itu, polisi juga mengamankan puluhan remaja yang dicurigai berpotensi menimbulkan kericuhan saat unjuk rasa.
Seperti diketahui, Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) akan kembali menggelar aksi tolak UU Cipta Kerja dan Omnibus Law mulai besok siang, Selasa 20 Oktober hingga 23 Oktober 2020.
Untuk mengantisipasi kericuhan yang dipicu provokator. GETOL akan mewaspadai penyusup dengan melakukan sweeping.
"Kita punya cara untuk mengantisipasi adanya penyusup dengan cara mensweeping. Jika kita temukan. Maka akan kita keluarkan dari barisan," terang Nurudin Hidayat Wakil Ketua FSPMI Jatim.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Fasilitas Umum Rusak Akibat Demo, Wali Kota Eri Imbau Masyarakat Tahan Diri
- Menkopolhukam Tak Bisa Akomodir, Buruh dan Mahasiswa Gelar Aksi Lagi Tolak UU Cipta Kerja
- Demo Bentrok di Surabaya, Polisi Amankan 505 Orang