Puluhan siswi SMP di kabupaten Magetan melakukan self harm (penyiksaan diri dengan melakukan sayatan-sayatan di tangan).
- Tertibkan Balap Liar, Polrestabes Surabaya Amankan 110 Motor
- Lindungi Wartawan Dalam Bekerja, PWI Malang Raya Teken MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan
- Tiga Warga Sekitar Mapolres Ponorogo Terkena DB, Satlantas Lakukan Fooging
Kasus ini pertama kali ditemukan di SMPN 1 Ngariboyo, Magetan, Jawa Timur. Saat petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur melakukan pemeriksaan kesehatan berkala kepada siswa siswi sekolah SD - SMP di wilayahnya.
"Jumlahnya tidak sebanyak itu, pastinya setelah psikolog melakukan pemeriksaan. Kasus self harm (penyiksaan diri) ini, pertama kali ditemukan petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur saat melakukan pemeriksaan kesehatan berkala siswa siswi sekolah SD - SMP di wilayahnya," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadindikpora) Kabupaten Magetan, Suwata kepada Kantor Berita RMOLJATIM, Senin (23/10).
Suwata menambahkan, penyebab self harm karena kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal dianggap tidak nyaman. Paling banyak yang melakukan self harm kebanyakan siswa berjenis kelamin perempuan.
"Saat itu kasus self harm terbanyak ditemukan di siswa perempuan, saat itu sesuai catatan sementara jumlah siswa perempuan atau siswi pelaku penyiksaan diri itu ada sekitar 72 anak, lainnya siswa laki laki ada empat orang anak," kata Suwata.
Terkait kasus ini, Suwata mengaku telah melakukan koordinasi antara, Dinkes dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB PPPA), Bidang perlindungan anak, petugas gabungan disertai dari Polres melakukan tracing (pelacakan) di sekolah sekolah.
Selanjutnya yang dilakukan Dindikpora saat ini mendatangkan delapan psikolog dari Malang, untuk mengetahui penyebab kasus self harm ini.
"Sabtu kemarin, delapan psikolog kami terjunkan ke sekolah pertama kasus self harm diketahui di SMPN 1 Ngariboyo di Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan. Hasil pastinya, pemeriksaan psikolog itu akan kami informasikan,"kata Suwata.
Dikutif dari website Siloan Hospital Surabaya, Jawa Timur, penyebab kasus self harm, hasil pemeriksaan kejiwaan biasanya dilakukan pelaku untuk mengungkapkan rasa sakit, rasa frustasi, stres, dan berbagai macam emosi yang sulit disampaikan pada orang lain atau justru dengan sengaja menghindari pengungkapan pada orang lain.
Cara Mengatasi Self Harm, menurut ahli di Siloan Hospital, Surabaya, Jawa Timur, diantaranya dengan mengalihkan perhatian pelaku self harm ke hal hal positif, agar emosi terpendam, stres karena pengaruh dilingkungan tempat tinggalnya, bisa teratasi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Berbagai Macam Seni Budaya Hiasi Upacara Hari Santri Di Kota Probolinggo
- Bupati Hj Mundjidah Ajak Warga Nahdliyin Hadiri Resepsi 1 Abad NU di Sidoarjo
- Pencarian Korban Erupsi Semeru Libatkan Anjing Pelacak